MAWAR

Dikirim oleh: Yvonne Sumilat (sumilatxxx@xxx)

Jangan bayangkan ada sejuta mawar...

Jangan pikirkan harga sejuta mawar...

Sampai di rumah kami meletakkan lunch box satu tas yaitu milik 3 orang, aku dan kedua anakku. Semuanya sudah kosong.

Tas yang berat dengan buku juga ditinggal di rumah.

Lalu kami berganti sandal...aku dan nonikku ke pasar bunga karena ada keperluan membeli bunga mawar untuk kepentingan tugas sekolah esok harinya.

Masuk ke toko bunga seakan mata dimanja oleh keindahan. Merasa takjub oleh rupa-rupa bunga. Di sana ada mawar pink namun kurang menarik. Ada mawar merah gelap yang masih kuncup, mungkin esok itu semua berubah menjadi mawar mekar.

Ooooo di sana ada lagi mawar pink yang lebih indah. Mawar merah gelap pun ada macam yang lain dengan kelopak terlihat lebih tebal dan aroma wanginya tercium.

Mungkin.....atau tepatnya ada yang serupa tapi tak sama. Bukan palsu namun kualitasnya berbeda. Sejuta mawar bagi awam terasa sejuta kebutaan bahkan sejuta kebodohan.

Kami membeli 3 tangkai bunga mawar. Mahal ataupun murah...harga menjadi sangat relatif. Aku anggap saja itu adalah harga yang wajar, sehingga tak perlu kutawar lagi. Sejuta mawar pasti bukan sejuta rupiah....walaupun itu mungkin adalah sejuta dollar.

Lalu motor melaju ke Sarinah. Aku membeli kado buat Tanteku yang hari ini ulang tahun ke 80. Sabtu lusa aku ke Surabaya untuk kepentingan itu.

Aku pikir-pikir mau beli kado apa ya???

Kalau aku belikan perhiasan atau mutiara (imitasi atau sintesis)...entar gak dipakai ....Akhirnya aku membeli minyak wangi aroma mawar. Nonikku jatuh hati dengan aroma mawar itu. 2 botol minyak wangi bertukar dengan uang beberapa lembar. Minyak wangi yang satu botol buat nonikku. Demikianlah orang menyebutnya dengan kasih sayang mama....

Jangan bertanya mawar apa dan berapa banyak mawar yang diperlukan untuk satu botol minyak wangi....Bahkan itu mungkin saja tanpa satu mawar pun karena parfum itu mungkin adalah buah karya dari ahli kimia yang mampu menciptakan formula parfum aroma mawar.

Besok tidak ada ujian kimia dan tak perlu kupusingkan tetek bengek proses produksi parfum aroma mawar itu.

Lalu aku pulang makan malam hanya sejenak saja. Nonikku sibuk dengan tugas sekolahnya. Maka kemudian aku ke luar rumah guna melanjutkan.....

Melanjutkan apa? Terapi tulang punggung.

Banyak hari berlalu serasa sulit punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Setidaknya malam itu aku tidak perlu merasa bersalah pada diri sendiri setelah menunaikan kewajiban mengurus diri sendiri.

Usai terapi aku mengobrol dengan Ibu cantik yang sedang bertugas menjaga di situ. Kami berkenalan lebih lanjut. Toko sedang sepi dan dia sudah menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seakan aku sedang presentasi rajutan-rajutanku. Memberinya kartu nama dengan cerita-cerita hidup seakan memberinya setangkai mawar hidup.

Aduh senangnya, cuaca cerah...tepatnya malam yang cerah.

Cuaca cerah seakan punya kuasa untuk membuatku keluyuran di malam hari....ha...ha...Lanjut ke Matos beli benang rajut.... Biasanya hanya ada pegawai saja di toko benang itu.

Namun malam itu istimewa, aku bertemu Tante yang punya toko benang itu. Beberapa tahun yang lampau kami pernah bertemu dan ngobrol soal rajutan. Ada satu kalimat yang kusimpan dalam hatiku. Dia berkata, "Bertemu dengan orang yang hobbynya sama itu menyenangkan." Oooooo...aku sangat setuju dengan kalimatnya itu.

Ngobrol soal benang ini dan itu. Aku mengantongi sejumlah info benang. Lalu kami tukar menukar pengalaman merajut. Pertemuan yang jarang terjadi itu memperkaya warnaku. Memberinya kartu nama dengan cerita-cerita hidup seakan memberinya setangkai mawar hidup.

Oooooh dunia punya sejuta cerita....pula sejuta mawar.....

Yvonne Sumilat,

catatan harian 1 Desember 2016

Percayalah bahwa kalian semua adalah mawar-mawar yang layak dinikmati.....tak mengapa orang melupakan kita asal mereka bisa sedikit menikmati pelayanan kita...

Di dalam Alkitab ada 2 ayat yang menyebutkan kata mawar.

1. Kidung Agung 2:1

Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

Judul perikopnya: "Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji"

2. Yesaya 35:2

seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat,

  akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai.

Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya,

  semarak Karmel dan Saron;

mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN,

  semarak Allah kita.

Adapun judul perikop dari Yesaya 35:2 adalah "Keselamatan bagi umat TUHAN".

Hanya dua kali saja kata mawar disebutkan di Alkitab dan semuanya bukan di dalam sebuah narasi namun bagian dari puisi.

Kata Bijak: 

Tinggalkan Komentar