Berbagi dengan Mengajar dan Melayani
Shalom! Perkenalkan nama saya Zefanya. Saya bersyukur karena pada kesempatan ini, saya dapat menyaksikan cinta kasih Tuhan yang Ia nyatakan melalui kegiatan mengajar bahasa Inggris yang saya lakukan secara volunter untuk anak-anak di beberapa desa di sekitar kota Salatiga. Kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu yayasan Kristen yang bergerak di bidang pelayanan dan pendidikan ini dilakukan setiap hari minggu.
Pada kesempatan itu, saya beserta teman kuliah dan satu staf dari yayasan mendapat tugas untuk mengajar anak-anak di sebuah desa yang letaknya cukup jauh dari kota Salatiga, tempat kami tinggal. Butuh waktu sekitar dua jam lebih untuk sampai ke sana. Selama perjalanan, medan yang dilalui cukup sulit karena kami harus melewati jalanan aspal yang telah rusak parah dan jalanan tanah yang cukup sempit. Kami juga harus bersahabat dengan hawa panas yang sangat menyengat akibat dari teriknya sinar matahari ditambah dengan banyaknya tanah tandus dan pohon kering di sepanjang perjalanan. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat kami untuk bertemu dengan anak-anak yang akan kami ajar.
Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya kami tiba di salah satu rumah warga yang akan kami gunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Beberapa anak telah berkumpul di dalam rumah itu dan ketika mereka melihat kedatangan kami, mereka langsung membentuk barisan memanjang dan satu per satu mulai memberikan salam kepada kami. Alangkah manisnya! Saya sangat kagum dengan sikap mereka yang sangat ramah yang dapat membuat siapa saja ingin tersenyum ketika melihat mereka.
Saya mulai mengajak mereka bercerita tentang pelajaran mereka di sekolah. Ada sekitar dua puluh anak yang datang untuk belajar. Usia mereka bervariasi, dari usia TK hingga SMP. Melalui percakapan mereka, saya mengetahui bahwa sebagian besar dari mereka belum pernah diajarkan bahasa Inggris di sekolah. Anak-anak SMP pun belum mengetahui pelajaran bahasa Inggris tingkat dasar seperti berhitung dari satu hingga sepuluh, atau menulis kosakata sederhana lainnya. Mereka juga bercerita tentang harapan mereka ke depan untuk memiliki fasilitas belajar yang memadai dan memperoleh lebih banyak kesempatan lagi untuk belajar bahasa Inggris. Hal itulah yang membuat kami sadar betapa mereka sangat ingin belajar hal-hal baru, tetapi fasilitas yang ada masih jauh dari kata memadai. Saya pun bersyukur karena dari kegiatan ini, mereka mendapat kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru tersebut.
Waktu belajar dimulai. Kami mengawalinya dengan berdoa, dan sebagian besar dari mereka, yang berbeda keyakinan, ikut melipat tangan dan menutup mata mereka. Selesai berdoa, kami membagi mereka dalam kelompok kelas kecil dan kelas besar. Kelas kecil terdiri dari anak usia TK hingga kelas tiga SD, sedangkan kelas besar terdiri dari anak-anak kelas empat SD ke atas. Saya mendapat kesempatan untuk mengajar anak-anak kelas besar. Banyak hal yang saya coba ajarkan kepada mereka, mulai dari kosakata sederhana tentang binatang, mengerjakan soal, hingga bermain gim sederhana untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka. Rasa lelah dan capai tentu kami rasakan karena mengajar anak-anak seusia mereka bukanlah perkara yang mudah. Namun, pada saat seperti itulah, kami menyadari bahwa kegiatan tersebut kami lakukan untuk memuliakan nama Tuhan. Kami yakin dan percaya bahwa Tuhanlah yang akan memberi kekuatan yang membuat kami mampu untuk melakukannya dengan baik.
Kegiatan hari itupun selesai. Kami bersyukur bahwa kegiatan mengajar itu dapat kami lakukan dengan cukup baik terlepas dari kekurangan dan kendala yang kami rasakan sewaktu mengajar. Semangat belajar dari anak-anak juga membuat kami terdorong untuk memberikan pengajaran yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Kami sangat bersyukur karena Tuhan memberikan perlindungan dan kasih-Nya kepada anak-anak yang kami ajar sehingga mereka masih dapat bertumbuh dengan baik dan memperoleh kesempatan-kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan mereka. Kami juga bersyukur karena bisa membagikan ilmu yang kami punya kepada mereka, dan itu semua tak lepas dari penyertaan Tuhan saja. Kami dapat merasakan kasih dan penyertaan-Nya untuk melaksanakan tujuan-Nya di dunia ini melalui pelayanan yang bisa kami lakukan. Terpujilah nama Tuhan!
"Jika untuk melayani, baiklah ia melayani, atau jika untuk mengajar, baiklah ia mengajar." (Roma 12:7, AYT)
Tuhan memberkati kita semua.