Pertobatan Seorang Pelacur
Berkat pekerjaan Roh Allah, seorang pelacur bertobat lalu menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya dan dipenuhi dengan Roh Kudus pada hari itu juga. Suaminya adalah seorang pemabuk yang sangat kejam dan selalu memaksa istrinya untuk mencari uang dengan cara hidup yang berdosa guna menghidupi rumah tangga mereka. Setelah bertobat, perempuan itu pun menolak pekerjaannya yang lama, dan sebagai akibatnya suaminya menjadi sangat marah dan memukuli istrinya tanpa ampun.
Setelah itu sang suami mencari saya (penulis) di tempat kebaktian yang sedang saya layani sambil membawa sebatang tongkat. Ketika ia hendak menghantam kepala saya dengan tongkat itu, yang terkena adalah tiang penopang atap yang segera roboh menimpa dirinya sendiri. Ia lalu diseret keluar oleh orang-orang.
Keesokan harinya, ia memukuli istrinya sampai pingsan. Kemudian ditelanjanginyalah perempuan yang malang itu, lalu tubuhnya yang penuh darah dilemparkan ke atas timbunan sampah. Setelah itu, ia pergi mencari saya dengan tujuan untuk membunuh saya. Waktu itu saya sedang berdoa di dekat sawah. Tiba-tiba saya mendengar langkah seseorang, dan ternyata yang datang adalah suami dari istri yang telah dianiaya tersebut. Orang itu datang dengan membawa sebilah parang siap untuk membunuh saya. Saya berdiri dan menjelaskan bahwa saya tidak bersalah kepadanya. Bila ia hendak membunuh saya dan istrinya sendiri, tidaklah menjadi soal sebab hal ini hanyalah akan mempercepat waktu kami untuk masuk ke surga. Orang itu lalu menurunkan tangannya untuk menyarungkan pedangnnya kembali.
Keesokan harinya, ibu pemabuk itu datang ke tempat kebaktian bersama keluarganya sambil mengunyah sirih. Ia lalu meludahkan liurnya yang merah itu ke baju dan wajah kami. Kami tetap memuji Tuhan dan melanjutkan kebaktian seperti biasa. Tetapi Tuhan menurunkan hukuman kepada mereka sehingga dalam waktu yang singkat lidah mereka pun membusuk. Pemabuk itu sendiri juga mati. Dalam waktu 3 bulan saja, matilah seluruh anggota keluarga pemabuk tersebut. Perempuan yang sudah bertobat itu lalu dapat melayani Tuhan dengan leluasa bersama putranya. Orang-orang belajar takut akan Tuhan dan gereja-gereja pun makin berkembang.
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul buku | : | Anugerah Allah Bagiku |
Judul asli buku | : | God's Grace to Me |
Penulis | : | S.D. Barnabas |
Penerjemah | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Tidak dicantumkan |
Halaman | : | 31 -- 32 |