Tuhan Baik
Dikirim oleh: Yvonne Sumilat (sumilatxxx@xxx)
Dengan ukuran apa kita mengatakan Tuhan baik? Terus terang, saya belum pernah memikirkannya. Namun demikian, saya sering mengalaminya, yaitu Tuhan baik, Tuhan Penjagaku.
Kemarin siang sepulang dari Pelatihan Menulis Renungan di aula Universitas Widya Karya, saya menuju Tidar. Dalam perjalanan itu, saya sempat melihat roda mobil yang menggelinding liar. Entah bagaimana, saya tidak mampu mengerem mendadak. Artinya, motor saya terus melaju dan tertabrak roda liar itu. "Aiiiii... " suara saya menjerit semampu saya menjerit dengan nada melengking sebagai spontanitas refleks. Tabrakan sangat keras, sehingga getarannya mampu mengubah posisi dua spion motor saya. Spion mengarah ke langit semuanya. Maka setelah sekian meter motor melaju, saya hentikan motor saya untuk membetulkan posisi spion itu.
Roda liar itu dari arah kanan, memang ada tempat pencucian mobil di kanan jalan itu, maka tangan kiri saya terhentak keras pada motor itu, sehingga sekarang terasa sakit.
Saya merasa heran, kok tidak jatuh motor saya itu. Padahal orang lain terserempet saja bisa jatuh hingga patah tulang. Maka tersadarlah saya bahwa Tuhan Penjagaku. Seribu puji Tuhan.
Walaupun tidak pernah diharapkan, namun kecelakaan bisa menyapa siapa saja, kendati kita sudah berhati-hati. Ingatlah siapa Penjaga kita, Tuhan yang baik.
TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.