Dengarlah Panggilannya Dan Setialah Melayani Dia

Ditulis oleh: Amidya

Gambar: KISAH_hidup_kekal

Tuhan memanggil masing-masing umat-Nya dengan cara-Nya yang berbeda, ada yang dipanggil melalui sakit penyakit, melalui cobaan hidup, atau bahkan melalui keadaan tenang dan damai, Allah dapat menyatakan panggilan-Nya atas setiap kita. Satu kisah yang cukup mengesankan saat Allah memanggil seseorang melalui seorang pengkhotbah jalanan, mungkin terasa aneh dan jarang terjadi. Akan tetapi, inilah yang dialami oleh Aiden Wilson Tozer. Panggilan Allah yang unik mengantarkan dirinya untuk menyerahkan hidup sepenuhnya bagi Allah dengan berkhotbah dan memberikan pengajaran yang menyejukkan hati banyak orang. Ia sangat dikenal dengan nama A.W. Tozer, orang yang mendapatkan reputasi dan julukan sebagai "nabi abad ke-20".

Aiden Wilson Tozer lahir pada 21 April 1897 di sebuah desa pertanian kecil bernama La Jose yang berada di antara pegunungan berduri Pennsylvania sebelah Barat. Tozer menempuh pendidikan dasar di tempat kelahirannya, lalu melanjutkan pendidikan menengahnya di Akron, Ohio. Kepindahan Tozer ke Ohio bukan tanpa sebab, melainkan ia mengikuti orang tuanya yang pindah dari La Jose ke Ohio. Pada masa kanak-kanaknya, Tozer adalah anak yang nakal, susah untuk diatur, akan tetapi Tozer memiliki semangat belajar yang tinggi, dan ia adalah seorang anak yang mandiri. Kemandirian Tozer ditunjukkan ketika ia berusia 16 tahun, ia sudah bekerja sebagai buruh di perkebunan Goodyear Rubber. Pada masa kanak-kanak hingga remaja, ia sangat memedulikan kehidupan rohani.

Pada masa kanak-kanak hingga remaja, ia sangat memedulikan kehidupan rohani.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Perjalanan hidupnya berubah ketika ia berusia 17 tahun saat ia merasa terpanggil melalui pengkhotbah jalanan yang ia dengar dalam perjalanan pulang dari Goodyear Rubber. Pengkhotbah jalanan itu berteriak, "Jika Anda tidak tahu bagaimana agar diselamatkan, berserulah kepada Tuhan, katakan, 'Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini.'" Suara pengkhotbah itu rupanya mengetuk hati Tozer. Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah, ia terus memikirkan seruan yang diucapkan oleh pengkhotbah itu dan ia mulai bergumul di loteng rumahnya. Selama beberapa waktu, ia terus bergumul dengan Tuhan, ia berdoa dan mencari kebenaran yang ingin ia dapatkan. Akhirnya, ia keluar dari loteng rumah dan ia berseru bahwa ia sudah menjadi ciptaan yang baru. Sejak saat itu, Tozer berkomitmen untuk mengikuti pengajaran Allah seumur hidupnya.

Pada usia 21 tahun, Tozer menikah dengan Ada Cecelia Pfauz. Tozer tergolong orang yang beruntung. Ia tidak hanya memiliki seorang istri yang baik, tetapi juga memiliki seorang ibu mertua yang baik. Ibu mertua Tozer mendorong menantunya tersebut untuk mempelajari buku-buku rohani yang baik, mempelajari Alkitab, dan berdoa. Dapat dikatakan bahwa ibu mertua Tozerlah yang membawa Tozer kepada pertumbuhan rohani dan membukakan ladang pelayanan bagi Tozer. Ibu mertua Tozer sering kali mengumpulkan orang-orang di sekitar rumahnya dan mendesak Tozer untuk berkhotbah di depan mereka semua. Hal seperti ini terus dilakukan oleh ibu mertua Tozer hingga Tozer bersama istrinya pindah ke West Virginia. Di tempat tinggal yang baru, kini giliran adik ipar Tozer yang sering membuat acara-acara pertemuan penginjilan, dan banyak orang senang mengikuti acara ini, khususnya mendengarkan khotbah-khotbah penginjilan yang dibawakan Tozer, sekalipun ia tidak menempuh pendidikan formal di sekolah Alkitab.

Pada tahun 1919, Tozer bersama istrinya, Ada Cecelia Pfauz, menerima panggilan pelayanan di Majalah Kristen dan Pengabaran Injil Alliance. Tozer bersama dengan istrinya melayani di sana selama 40 tahun. Gereja-gereja di daerah Indiana dan Ohio juga turut terlibat dalam Majalah Alliance yang beredar mingguan. Lalu, pada tahun 1928, Tozer menerima panggilan dari Gereja Alliance Southside di Chicago.

Selama 30 tahun, Tozer melayani di Gereja Alliance Southside di Chicago. Jemaat di gereja itu sungguh terpikat dengan khotbah-khotbah yang disampaikan oleh Tozer. Jemaat yang semula berjumlah 80 orang, mulai bertambah menjadi 800 orang dalam jangka waktu 30 tahun. Lalu, pada 1950, Tozer terpilih menjadi editor di Alliance Life (majalah resmi dari Gereja Alliance -- Red.). Pada editorial pertamanya, Tozer menuliskan suatu keadaan, yaitu "Jumlah orang-orang yang bersemangat dan bergegas dalam gerakan yang membingungkan terus bertambah. Orang seperti itu akan mengalami kerugian. Akan tetapi, orang Kristen yang sejati tidak akan tertarik pada gerakan yang membingungkan."

Menurut orang-orang yang bekerja di Alliance Life, Tozer adalah orang yang tegas dan memiliki kepribadian kuat. Tozer adalah seorang Kristen yang mencintai Alkitab dan sangat menyetujui presentasi-presentasi yang unik tentang Injil yang berpusat kepada Kristus. Di bawah kepemimpinan Tozer, Alliance Life meraup penjualan dua kali lipat lebih besar. Seseorang yang mengamati penjualan Alliance Life berpendapat bahwa "Orang berlangganan Alliance Life semata-mata karena menunggu editorial dan artikel Tozer yang begitu dalam".

Di samping sebagai seorang editorial yang andal, Tozer adalah seorang yang menghabiskan banyak waktu dengan lututnya. Ini bukan berarti Tozer beraktivitas dengan lututnya, melainkan sepanjang hari ia memiliki jam berdoa khusus, dan ia adalah seorang yang berjam-jam bertelut dalam doa. Doa yang Tozer lakukan setiap hari memengaruhi aktivitas Tozer sebagai seorang penulis dan pengkhotbah. Tozer sadar bahwa dirinya mampu melakukan apa yang sekarang ia lakukan hanya karena Tuhan yang menganugerahkan. Melalui doa, ia merasa dikuatkan dan memperoleh pengilhaman untuk tulisan dan khotbahnya.

Tahun-tahun terakhir pelayanan Tozer dihabiskan di gereja di jalan Avenue di Toronto, Kanada. Pada 12 Mei 1963, pengajarannya akan Allah di dunia berakhir ketika ia meninggal karena serangan jantung pada usia 66 tahun. Dalam sebuah pemakaman kecil di Akron, Ohio, tertera tulisan sederhana ini di batu nisannya: "Hamba Allah".

Tozer adalah seorang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Ia adalah orang yang setia dalam mengerjakan panggilannya. Sepanjang waktu dalam hidupnya ia habiskan untuk melayani pekerjaan Tuhan dengan menulis dan berkhotbah. Jemaat yang ia layani memberikan pernyataan bahwa Tozer adalah orang yang dapat membuat seseorang terus mengenal Tuhan.

"Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu" (1 Korintus 9:14)

Download Audio

Sumber bacaan:
Tim Penulis Gereja Injili Hok Im Tong. "Pekan Misi dan Penginjilan ke-29". Bandung : Gereja Injili Hok Im Tong, 2005
"A.W.Tozer". Dalam : //www.sermonindex.net/A.W">http://www.sermonindex.net/A.W. Tozer Short Biography/

Tinggalkan Komentar