Di Hadapan Allah vs Di Hadapan Manusia

Corrie ten Boom, seorang wanita tua Belanda yang pernah disekap di sebuah kamp konsentrasi Nazi karena keterlibatannya dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi Eropa, adalah seorang teman saya yang sering berbicara di kampus-kampus kami. Suatu hari, setelah peluncuran buku populernya, "The Hiding Place" (Tempat Persembunyian) dan film yang didasarkan atas bukunya itu, saya berkata kepadanya, "Bibi Corrie, luar biasa bukan apa yang telah Allah kerjakan melalui film dan buku Bibi?"

Dia menganggukkan kepalanya dan dengan lembut menjawab, "Memang benar, Loren. Tetapi setiap hari saya mengingatkan diri saya sendiri sebagai seorang tahanan nomor 66730." Itulah nomornya ketika dia berada di kamp konsentrasi Ravensbruck.

Corrie telah lulus ujian. Dia telah bersedia menyerahkan reputasinya saat dia berdiri telanjang di depan tentara SS, menunggu gilirannya untuk mandi. Dia menceritakan bagaimana dia berdiri di sana, seorang wanita yang tidak menikah dalam usia akhir empat puluhan, menanggung tatapan kejam dan menghina dari para petugas penjara. Kemudian Tuhan mengingatkan dia bahwa Dia juga telanjang di hadapan manusia saat tergantung di atas kayu salib. Dan semua yang melihat ke arah-Nya menghina-Nya. Dia menyerahkan semua reputasi-Nya untuk menyelamatkan kita.

Bukan berarti bahwa Anda dianjurkan untuk berusaha menghilangkan reputasi Anda. Anda dapat kehilangan reputasi dengan merampok bank, tetapi bukan itu yang saya maksudkan. Jika Anda melakukan apa yang benar, bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan Anda, dan sepenuhnya menaati kehendak Allah, Anda akan mengalami saat-saat ketika orang tidak memahami Anda dan Anda pun kehilangan reputasi. Hal yang luar biasa dari hal ini adalah bahwa reputasi Anda pada saat itu adalah juga reputasi-Nya.

Ketika David Livingstone pergi ke Afrika sebagai misionaris pada abad lalu, dia meninggalkan masa depan yang cerah sebagai dokter di Skotlandia. Saudara laki-lakinya mencacinya, sambil mengatakan, "Engkau dapat menguburkan dirimu sendiri di hutan di antara orang- orang kafir jika engkau menginginkannya. Aku ingin tinggal di sini di Inggris dan membuat namaku sendiri terkenal!"

Saudaranya menjadi seorang dokter terkenal pada zamannya, tetapi ternyata reputasinya hanya ditulis satu baris saja di Encyclopedia Britannica. Dia disebutkan sebagai saudara dari misionaris terkenal, David Livingstone, yang kisahnya dimuat dalam empat belas paragraf. Ketika David meninggal dunia, dia menginginkan agar hatinya dikuburkan di Afrika. Tetapi, sisa tubuhnya yang lain dikembalikan ke Inggris, dan dimakamkan dengan upacara kerajaan oleh High Altar di Westminster Abbey.

Bahan diambil dari sumber:

Judul buku : Menang Dengan Cara Allah
Judul asli : Winning God's Way
Penulis : Loren Cunningham dan Janice Rogers
Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta 2000
Halaman : 100 -- 102

Tinggalkan Komentar