Jangan Menjauhi Tuhan untuk Alasan Apa pun

Oleh: Yosefin

Kesalahan terbesar adalah ketika kita menjauh dari Tuhan. Kesalahan ini pernah saya alami dalam hidup saya. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Yosefin Lintang. Saya dibesarkan dalam keluarga Katolik. Walaupun beragama Katolik, saya tetap memiliki satu tujuan dan hanya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Saya belum tahu banyak hal tentang agama Kristen atau Katolik dengan lebih mendalam. Dahulu, setahu saya, orang Kristen atau Katolik sejati adalah orang yang setiap hari pergi ke gereja, memuji Tuhan, dan membaca firman-Nya. Namun, semua itu hanya dasarnya, dan setahun terakhir ini saya mengetahui lebih dalam bahwa hidup orang Kristen atau Katolik sejati adalah hidup yang memiliki iman yang kuat.

Tuhan itu selalu bersama kita dalam kondisi apa pun. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kitalah yang sering meninggalkan-Nya.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Sebagai orang Katolik, saya merasa iman saya belum begitu kuat. Saya menyadari hal ini ketika saya mengalami peristiwa besar dalam hidup saya. Peristiwa ini terjadi pada Desember 2023. Yah, seperti yang kita tahu, Desember adalah bulan sukacita untuk merayakan Natal. Namun, bagi saya, Desember adalah bulan yang paling kelam dalam hidup saya. Ada peristiwa besar yang ingin menghancurkan rumah tangga orang tua saya dan ada campur tangan orang lain yang ingin membawa salah satu orang tua saya ke jalur hukum. Pada bulan tersebut, saya juga sedang mengerjakan tugas akhir, yang juga sedang mengalami banyak masalah. Selain itu, ada masalah ekonomi yang terus melanda keluarga kami. Pastinya, saya merasa tertekan, stres, galau, dan menangis setiap hari. Saya merasa hidup saya tanpa arah tujuan yang jelas. Pada saat itu, saya mulai meragukan kehadiran Tuhan Yesus dalam kehidupan saya. Saya menyalahkan Tuhan, mengapa hidup saya selalu begini, selalu terjerat masalah, dan Tuhan meninggalkan saya.

Gambar: bersyukur

Peristiwa itu membuat saya sakit demam (panas tinggi) selama 3/4 harian. Pada suatu malam, saya bermimpi didatangi sosok malaikat, entah itu malaikat apa, tetapi sosok itu memakai jubah prajurit kerajaan berwarna putih, memiliki sayap, dan wajahnya tertutup cahaya yang sangat terang (seperti gambaran malaikat di film-film). Sosok itu membentangkan tangannya. Dia seperti ingin mengajakku pergi dan sosok itu berkata, "Tetaplah bersama Tuhanmu." Peristiwa ini saya alami meskipun mungkin jika saya menceritakannya kepada orang lain, cerita ini bisa dianggap seperti karangan saja. Saya langsung beranjak dari tidur dan ternyata itu masih sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, saya merasa heran dan berpikir siapa yang ada di mimpi saya, dan apakah itu Tuhan? Saya sampai syok.

Keesokan harinya, saya menghubungi salah satu teman ibu saya yang bernama Bu Hana. Beliau aktif sekali di gereja. Beliau bercerita kepada pendetanya dan mengatakan kalau saya sedang diperingatkan oleh Tuhan secara langsung bahwa saya telah menjauh dari Tuhan. Saya langsung merasa berdosa sama Tuhan. Banyak yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan saya, tetapi mengapa masalah seperti ini malah membuat saya menjauh dari Tuhan, padahal semua masalah yang diberikan tidak melampaui kekuatan manusia. Saya menangis dan mulai detik itu juga, saya langsung berdoa dan minta ampun kepada Tuhan. Saya mau bertobat. Saya membawa semua masalah saya dalam doa. Akhirnya, pada 18 Desember, Tuhan menolong keluarga saya sehingga tuntutan hukum untuk salah satu orang tuaku dibatalkan. Tuhan turut membukakan siapa yang bersalah dan permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan. Puji Tuhan!

Melalui peristiwa ini, saya merasakan bahwa Tuhan itu baik. Tuhan itu selalu bersama kita dalam kondisi apa pun. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kitalah yang sering meninggalkan-Nya. Jangan menjadikan alasan apa pun untuk menjauhi Tuhan Yesus. Ingatlah selalu hal-hal baik yang Tuhan berikan sepanjang hidup kita. Tuhan memberkati kita semua!

Ayat ini menjadi rhema dalam hidup saya dan akan terus saya ingat: "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7)

Tinggalkan Komentar