Kehilangan yang Membawa Berkah
Oleh: Gevonny Dinda
Shalom! Perkenalkan nama saya Gevonny Dinda, biasa dipanggil Dinda. Sebagai orang Kristen, saya merasa bersyukur dilahirkan di dunia ini dan berkesempatan untuk mengenal Tuhan Yesus. Saya sungguh bahagia dapat merasakan berkat-Nya setiap hari dan sangat bersyukur akan apa yang Tuhan Yesus berikan kepada saya selama ini. Kabar baik, kabar buruk, cobaan, dan berkat, saya terima dengan penuh rasa ucapan syukur. Di sini, saya akan menceritakan salah satu berkat Tuhan dalam kehidupan saya.
Pada 19 Februari 2015, saya menerima kabar buruk bahwa kakek saya telah berpulang ke rumah Tuhan. Kepergian kakek saya sangat membekas di hati banyak orang, terutama nenek saya. Nenek saya sangat merasa kehilangan karena memang nenek belum siap menghadapi hal ini sehingga membuat kondisi badannya melemah. Sejak ditinggal kakek, kondisi mental dan fisik nenek saya semakin memburuk. Awalnya, ia merasa sangat kesepian dan merasa takut jika ditinggal sendirian di rumah. Bahkan, nenek saya sering menangis jika merasa kesepian. Ibu saya dan ketujuh saudara kandungnya akhirnya sepakat untuk bergantian menjaga nenek saya di rumahnya supaya tidak merasa kesepian lagi. Setelah itu, hari-hari nenek saya berjalan normal seperti biasa.
Namun, karena umurnya yang bertambah tua, kondisi fisiknya semakin melemah. Sejak 2017, nenek saya sudah tidak kuat lagi berjalan dan harus memakai kursi roda. Di situlah, ketabahan dan kesabaran anak-anaknya, termasuk ibu saya, diuji dalam mengurus nenek saya. Pakde, budhe, tante, dan om saya yang hidup di luar kota, seperti: Jakarta, Yogyakarta, dan Kudus, semakin sering menyempatkan diri pulang ke Salatiga hanya untuk bergiliran mengurus nenek saya. Sampai pada April 2018 lalu, kondisi nenek saya berada di titik terburuknya. Karena anak-anaknya sudah memiliki firasat yang tidak baik, mereka memutuskan untuk berkunjung bersama-sama ke rumah nenek saya. Mereka hanya bisa berdoa bersama untuk kondisi ibu mereka. Sampai pada akhirnya, Tuhan Yesus memanggil nenek saya untuk ikut bersama-Nya. Karena sudah siap dengan kepergian nenek saya, kami semua menerima kepergian nenek dengan sukacita dan penuh ucapan syukur karena nenek saya sudah sembuh dan pergi ke tempat yang lebih indah, menyusul kakek saya.
Tidak disangka, kepergian kakek dan nenek saya membawa berkah bagi keluarga besar kami. Tuhan Yesus memiliki kuasa untuk membuat keluarga kami menjadi lebih dekat satu sama lain. Hubungan anak-anak beserta cucu-cucu mereka menjadi lebih dekat. Kakak-kakak Ibu saya yang dahulu sering pulang ke Salatiga hanya untuk bertemu dan menjenguk orang tua mereka, sekarang lebih menghargai waktu kebersamaan dengan keluarga yang diberikan oleh Tuhan. Sejak saat itu, kami semua memiliki satu grup chat dan sering menanyakan kabar satu sama lain. Bahkan, kami semua memiliki keinginan untuk lebih sering bertemu pada masa depan, dan melakukan kegiatan bersama-sama seperti berlibur dan arisan keluarga. Semua itu tidak pernah terjadi sebelum kepergian kakek dan nenek saya, dan saya sungguh percaya Tuhan Yesus turut campur tangan dalam semua kejadian yang menimpa keluarga saya. Ia tidak pernah berhenti untuk menunjukkan betapa sayangnya Ia terhadap anak-anak-Nya, bahkan ketika anak-anak-Nya sedang berada dalam keterpurukan. Tuhan Yesus selalu memiliki rencana yang indah untuk setiap anak-anak-Nya, dan saya sangat percaya Ia telah memberikan sesuatu yang besar untuk membalas rasa kehilangan keluarga saya selama ini. Tuhan Yesus memang sungguh baik!
Semoga Tuhan selalu memberkati keluarga Anda!
“Dengan segala kerendahan hati dan kelembutan, dengan kesabaran, saling menanggung beban dalam kasih,”
(Efesus 4:2, AYT)