Lebih dari Medali Emas
(Kesaksian Josh Davis, pemenang 3 medali emas cabang olahraga renang dari Amerika di Olimpiade 2006. Disadur dari bukunya The Goal and The Glory)
Buat seorang atlit seperti saya, bisa bertanding di ajang Olimpiade itu luar biasa sekali. Apalagi bisa memenangkan medali emas. Itu sangat luar biasa. Saya masih ingat bagaimana saya berdiri di landasan untuk meluncur. Wasit menembakkan pistol. Saya meluncur, berenang sekuat tenaga dan dinyatakan menang.
Bahagia, haru, senang, semua menjadi satu, waktu saya berjalan ke podium. Sambil mengenakan jaket warna biru, merah, putih, saya menaiki podium, dikalungi medali emas. Bangga! Akan tetapi, di saat yang sama juga saya juga merasakan haru pada saat mendengar lagu kebangsaan Amerika Serikat dinyanyikan. Setelah upacara pengalungan medali, giliran teman-teman dan keluarga saya yang memberi selamat kepada saya. Senang sekali saya hari itu, malah malam itu saya tidur sambil memakai medali emas di leher saya.
Akan tetapi, kesokan harinya saat saya terbangun di pagi hari, semua kegembiraan, keharuan itu lenyap begitu aja. Tidak ada lagi kesenangan, tidak ada kebanggaan, tidak ada lagi keharuan. Yang tersisa hanyalah jadwal latihan dan pertandingan yang masih harus saya ikuti, makanan bergizi yang disediakan panitia, penginapan atlit yang disediakan panitia. Perasaan ini sungguh berbeda dengan yang saya rasakan kemarin saat memenangkan pertandingan.
Pada saat itu, saya menyadari bahwa kenikmatan yang dunia berikan kepada saya itu semua hanya bertahan sebentar saja. Setelah merasakan kemenangan yang luar biasa, mengapa sekarang perasaan saya begitu kosong? Sungguh menyedihkan menghadapi perasaan yang sebelumnya melambung demikian tinggi dan keesokan harinya berada di tempat yang terendah.
Saya membuka Alkitab dan mata saya tertuju pada kalimat, "kemurnian imanmu—(yang) jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana (1 Petrus 1:7)." Saya baru mengerti bahwa iman saya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah jauh lebih berharga dari emas.
Sekarang medali emas saya itu sudah banyak goresan. Bukan karena saya tidak menjaganya dengan baik, tetapi tiap kali saya berkeliling untuk berbicara dalam seminar atau motivasi, saya selalu membawa medali itu. Banyak orang yang mengagumi, sekaligus tanpa sengaja menjatuhkannya, sehingga banyak goresan di medali emas itu. Tapi itu justru itu mengingatkan saya, kalo apa yang saya peroleh di dunia ini tidak akan kekal, dibanding apa yang akan saya dapatkan nanti di surga.
Jadi, janganlah bangga dengan apa yang bisa kita dapat sekarang. Setinggi apapun itu, sekeren apapun itu. Semuanya akan lenyap suatu saat nanti. Banggalah pada apa yang akan kita akan dapatkan di dalam Tuhan.
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
(2 Korintus 4:18)
Judul Buku | : | The Goal and The Glory |
Dipublikasikan | : | http://remaja.sabda.org/lebih-dari-medali-emas |