Misionaris Bagi Kaum Teroris
"Aku ingin membawa kaum teroris Senderista kepada Kristus!" Mata pelajar Alkitab itu membara penuh gairah. Kotanya, Lima, Peru, telah membengkak menjadi 7 juta orang, sementara orang-orang melarikan diri dari daerah pinggiran kota, karena para teroris telah membunuh demikian banyak.
"Aku tidak mau melarikan diri. Aku mau menyerang dengan Kabar Baik!" Ia berseru.
Allah menjawab doa-doa dari orang yang cinta Yesus ini.
Satu hari, saat F sedang berjalan melewati istana nasional, sebuah mobil melesat di sampingnya. Dari mobil itu, sebuah mortir meluncurkan bom dan meledak di dalam istana. Mobil itu kemudian menghilang.
Polisi-polisi Peru langsung berkerumun di sekitar wilayah itu. F ditangkap dan dibawa ke penjara yang memiliki penjagaan ketat. Ia dikunci di lantai keempat, dalam wilayah yang sengaja dikhususkan untuk menahan para Senderistas. Lima ratus pria dan wanita -- semuanya kaum teroris -- dipenjarakan di wilayah ini.
F tidak membuang waktu untuk bersedih atas keadaannya. Ia telah siap. Ia telah mempelajari dengan tekun bagaimana cara memberitakan Kabar Baik kepada pemberontak-pemberontak Komunis. Dengan cara yang lembut, ia mulai berkhotbah kepada para teroris, membagikan kasih dari Allah.
Seorang wanita cantik bernama M mendengarkan dengan hati-hati. Ia merupakan seorang mahasiswi berusia 24 tahun dari Universitas San Marcos di Lima. Salah satu tugas adalah menembak korban-korban -- para Senderistas yang terluka pada tengkorak mereka, untuk menjamin mereka mati.
"Dapatkah Allah mengasihi dan mengampuni aku?" M bertanya-tanya. Ketika M berdoa dengan doa pendosa bersama F, ia mendapati bahwa Ia sungguh-sungguh dapat -- dan bahwa Ia telah melakukannya!
Satu tahun berlalu, sementara F menanti untuk persidangannya. Selama waktu itu, ia membawa lebih dari enam puluh teroris kepada Yesus! Saat kasih Allah menembus hati yang dikeraskan, para teroris menjadi anak-anak Allah.
Kini terdapat sebuah gereja di penjara dan dipenuhi dengan orang-orang percaya baru, yang dibawa kepada Yesus Kristus melalui kesetiaan F.
Doa F dijawab dengan cara yang tidak lazim -- tetapi tempat mana lagi yang lebih aman untuk melayani para teroris daripada di penjara? F tangkas untuk mengenali bahwa Allah telah mengubah yang jahat menjadi baik: Ia menggunakan kesalahan pemenjaraan F untuk memberikan kepadanya keinginan hatinya. Kemudian Allah memberkati usaha-usahanya dan banyak orang yang dibawa ke dalam Kerajaan Allah.
Diambil dari:
Judul buku | : | Jesus Freaks |
Penulis | : | Toby McKeehan dan Mark Heimermann |
Penerbit | : | Cipta Olah Pustaka, 1995 |
Halaman | : | 133 -- 134 |