Pengalaman KKR

Gambar: Mazmur

Saya dilahirkan di keluarga Kristen, sudah Kristen dari kecil dan ikut sekolah minggu. Namun, saya tidak begitu peduli dengan Tuhan atau gereja. Saya hanya ke gereja jika dipaksa oleh orang tua saya. Ketika berada di bangku SMP, saya termasuk anak yang cukup nakal, jahil, suka berbicara kotor dan memaki teman yang lain.

Ketika duduk di kelas 2 SMP, sekolah saya mengadakan retret. Melalui retret ini saya bertemu dengan Tuhan dan mengalami bertobat. Saat itu, pengkhotbah menceritakan tentang neraka yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Tapi Tuhan Yesus sudah mati di kayu salib menebus dosa kita dan mampu menyelamatkan kita dari neraka. Malam itu, saya bertobat dan menyerahkan diri saya kepada Tuhan. Awalnya, saya bertobat karena ketakutan saya akan neraka dan saya dengan sungguh-sungguh berjanji mau ikut Tuhan Yesus. Seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan iman, saya semakin mengerti bahwa Yesus membebaskan saya dari segala dosa, saya tidak perlu takut dengan neraka lagi, dan hidup saya sekarang untuk Dia. Tuhan mengasihi umat yang diciptakan-Nya begitu rupa, yang sudah berdosa tapi mampu untuk kembali kepada Tuhan. Saya sungguh bersyukur karena Tuhan mengasihi, menyelamatkan, dan mengizinkan iman saya bertumbuh.

Tuhan mengasihi umat yang diciptakan-Nya.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Saya yakin karena kasih Tuhan, dan karenanya saya merasa perlu memberitahu orang lain akan kasih yang telah saya alami. Mungkin momen ini bisa mengingatkan kita lagi akan kasih Tuhan yang terlalu besar dan memotivasi kita untuk menceritakannya kepada orang lain.

Download Audio

Diambil dari:
Nama situs : stemi.ws/penginjilan/
Alamat URL : http://stemi.ws/penginjilan/sharing-kkr/
Judul asli artikel : Sharing KKR
Penulis : Indra Kurniawan
Kategori: 

Tinggalkan Komentar