Perjalanan Doa Caren yang Menyakitkan

Perjalanan saya dimulai pada bulan Mei dengan perasaan pegal di bagian belakang leher saya.

Perasaan itu muncul dan hilang, jadi saya hanya menganggapnya sebagai kelelahan. Ketika minggu demi minggu berlalu, sensasi kaku pada leher saya terus-menerus muncul dan hilang. Saya pun mulai mengalami sakit kepala ringan.

Tidak bertambah baik, malahan bertambah buruk: Saya menggonta-ganti bantal belasan kali, tetapi itu tidak membantu.

Pada bulan Juli, saya merasakan sakit dan kekakuan pada leher saya setiap kali saya menoleh. Saya tahu ada sesuatu yang salah, tetapi berpikir bahwa dengan cukup istirahat kondisi itu akan menjadi lebih baik. Bulan Agustus datang, dan begitu pula serangkaian gejala yang baru. Selain sakit yang terasa di seluruh kepala, saya merasakan sensasi dingin di tulang belakang dan tekanan kuat di kepala saya. Saya pusing dan tidak bisa berpikir jernih. Mata saya kabur, dan ada begitu banyak tekanan di kepala saya hingga telinga saya berdenging. Semua otot di leher saya mengalami kekejangan. Sakit kepala ada di angka 10 pada skala nyeri.

CT Scan

Tidak ada bantuan dari para dokter: Tidak ada perbaikan kondisi melalui semua perawatan yang diberikan oleh dokter kepada saya. Saya menjalani pemeriksaan X-ray dan CT Scan yang tidak menunjukkan kelainan apa pun.

Pada bulan September, seorang dokter spesialis mengatakan bahwa leher saya keseleo parah dan karenanya membutuhkan terapi fisik. Saya menjalani enam minggu terapi fisik, tetapi itu tidak membantu. Pada bulan Oktober, otot leher saya terkunci, dan sakit kepala yang mengerikan dan gejala-gejala lainnya muncul kembali. Saya melakukan semua yang saya tahu untuk mengurangi rasa sakit. Tidak ada yang membantu.

Namun, pada awal Desember, saya mulai merasakan bahwa kondisi saya mengalami kemajuan. Saya telah memperoleh hampir semua gerakan persendian saya walaupun masih disertai rasa sakit. Tiga hari sebelum Natal, semua itu terjadi lagi. Saya mengalami tiga hari penderitaan sepanjang musim Natal.

Perjalanan doa yang menyakitkan: Kali ini, saya merasa benar-benar kalah secara fisik dan emosional. Saya benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk melawan lagi. Pada saat itulah, Allah menunjukkan bahwa saya sudah sampai pada batas untuk melakukan semuanya dengan kekuatan saya sendiri, dan bahwa sudah waktunya saya percaya kepada-Nya untuk menyembuhkan saya.

Proverbs

Dia memimpin saya ke suatu bagian dalam kitab Amsal yang menantang kita agar tidak bersandar pada pemahaman kita sendiri, tetapi mengakui Dia dalam semua yang kita lakukan, dan Dia akan mengarahkan langkah-langkah kita.

Selama berbulan-bulan, saya telah mengandalkan diri sendiri dan pengobatan modern untuk melakukan apa yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Jangan salah paham, saya sangat menghargai pengobatan modern, tetapi pengobatan modern hanya berfungsi mendukung pemulihan kondisi tubuh. Hanya Allah yang benar-benar dapat menyembuhkan.

Perubahan paling penting yang terjadi pada diri saya adalah perubahan dalam hubungan saya dengan Tuhan. Saya mulai berdoa setiap pagi dan sepanjang hari. Saya menghabiskan waktu bersaat teduh setiap hari dan mendengarkan musik penyembahan. Saya memfokuskan waktu dan energi saya kepada Dia.

Saya segera menyadari bahwa saya perlu memutuskan dalam hati saya bahwa saya akan mengasihi dan menghormati Dia, entah Dia akan menjawab doa saya dan memberi saya kesembuhan atau tidak.

Hal itu terbukti menjadi tantangan bagi saya. Saya harus percaya dengan segenap hati bahwa Allah memiliki tujuan dalam segala hal, termasuk rasa sakit saya.

Saya memutuskan mempertahankan iman saya dengan kuat, tidak peduli apa pun yang terjadi. Rasanya begitu damai ketika saya menyerahkan besarnya kekhawatiran dan rasa frustrasi atas situasi saya kepada Tuhan.

Sebuah kedamaian yang melampaui segala akal: Saya mulai menikmati hari-hari saya lagi, bahkan dengan menanggung rasa sakit. Sungguh menakjubkan bagaimana Allah mengubah kita dari dalam ke luar.

Markus 11:24

Saya mulai berlutut dan berdoa dengan anak-anak saya setiap hari. Setiap hari, saya berusaha mengadopsi sikap Kristus. Sikap hidup saya masih jauh dari sempurna dan sering gagal, tetapi saya terus berusaha. Setelah menimbang selama satu minggu, akhirnya saya memutuskan kembali ke gereja. Seluruh keluarga saya pergi dengan saya.

Pada akhir ibadah, pendeta bertanya kepada saya apakah saya ingin didoakan. Saya sangat tersentuh oleh tawarannya. Saya bukan tipe orang yang nyaman meminta bantuan. Namun, Allah telah menggerakkan mereka untuk berdoa bagi saya. Itu adalah berkat yang mengubah hidup! Pendeta dan beberapa penatua jemaat mendoakan saya dan mengurapi kepala saya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa Tuhan telah memberi saya kesembuhan, tetapi yang saya perlu pikirkan adalah bahwa Setan masih akan menguji iman saya. Mereka mendorong saya supaya tetap kuat dan membiarkan penyembuhan dari Allah mengalir.

Markus 9:23

Saya berharap, saya bisa mengatakan bahwa saya telah bangkit dari kursi dan tidak pernah merasa sakit lagi. Saya secara perlahan-lahan mulai merasa lebih baik sepanjang hari. Pada malam itu, saya merasakan sakit yang sangat minim, dan bisa merasakan bahwa kekuatan saya sudah kembali. Rasa sakit saya semakin memudar setiap hari, sampai saya sadar bahwa sepanjang hari saya tidak lagi merasakan sakit. Saya sekarang telah bebas dari sakit!

Jalan-Nya selalu lebih tinggi: Saya bersyukur kepada Tuhan atas pencobaan yang saya alami karena itu menarik saya lebih dekat kepada-Nya melalui satu-satunya cara yang memungkinkan. Iman dan kepercayaan saya pada kekuatan dan kasih Allah yang luar biasa naik ke tingkat yang baru. Saya harap cerita saya akan memperkuat iman Anda, dan Tuhan akan memberikan keajaiban Anda sendiri untuk dibagikan! (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Sunday Post
Alamat situs : http://www.​nagalandpost.com/SundayPost/ArticleShow.​aspx?sid=UzEwMDAwMDc4Nw%3D%3D
Judul asli artikel : A painful prayer journey
Penulis artikel : Caren
Tanggal akses : 3 Oktober 2016

Download Audio

Namun, mungkin ada orang yang berkata, "Kamu punya iman, dan aku punya perbuatan." Aku akan menjawab, "Tunjukkan imanmu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan imanku dengan perbuatan.
(Yakobus 2:18, AYT)

Tinggalkan Komentar