Revival di Himalaya
Beberapa tahun yang lalu pada waktu Natal yang bersalju, Kaleb (bukan nama sebenarnya) ingin pergi berbelanja. Dia adalah orang baru di Himalaya dan ingin jalan-jalan di kota sebelum meneruskan perjalanannya. Ketika itu dia memperhatikan para pejalan kaki berkerumun mengelilingi seorang gadis yang tidak sadarkan diri karena kerasukan. Gadis itu berteriak dan memutuskan rantai yang dipakai orang-orang untuk mengikatnya. Seorang dukun mencoba untuk mengusir kuasa jahat itu, tetapi tidak menunjukkan hasil.
Meskipun merasa tidak pasti, Kaleb berjalan melalui kerumunan itu sambil membawa belanjaannya. Kata Kaleb:
Namun dalam hati, saya merasa yakin bahwa Yesus yang berkuasa dalam diri saya mampu menolong gadis itu. Jadi saya putuskan untuk berbalik mendekati kerumunan itu dan menyampaikan keinginan saya untuk mendoakan gadis itu.
Dukun yang ada hanya tersenyum, dan dia menunjukkan daftar panjang dari persembahan-persembahan yang seharusnya disediakan oleh keluarga gadis itu jika mereka menginginkan untuk mengusir kuasa-kuasa jahat itu. Dukun itu juga berkata bahwa saya tidak mengetahui betapa kuat roh-roh jahat yang menguasai si gadis. Meskipun demikian, saya tetap tenang, dan akhirnya diperbolehkan untuk mendoakannya dalam nama Yesus. Saya mendoakan gadis itu dan beberapa saat kemudian dia merasa tenang dan akhirnya dibebaskan dari pengaruh roh-roh jahat. Peristiwa ini menarik banyak orang dan mereka mulai bertanya dimana saya tinggal dan siapa saya sebenarnya.
Jam 05.00 keesokan paginya, kami sekeluarga dibangunkan oleh ketukan yang keras: sekitar 70 orang penduduk lokal berdiri di depan rumah sambil membawa obor. Mereka bertanya apakah Yesus tinggal di rumah kami. Dengan pasti kami menjawab, 'Ya', karena Yesus tinggal dalam diri kami. Semula kami berpikir bahwa gadis yang saya tolong kemarin kambuh lagi dan mereka datang untuk membunuh kami. Namun ternyata bukan itu masalahnya! Mereka membawa sejumlah orang sakit dan memohon kami agar bersedia mendoakan orang-orang sakit itu sebelum kami pindah tempat tinggal. Sungguh mengejutkan: setiap kali menumpangkan tangan kepada seseorang yang sakit, saya tahu dengan pasti apa yang perlu didoakan. Setiap orang sakit yang kami doakan disembuhkan atau dibebaskan dari pengaruh roh-roh jahat. Banyaknya penduduk yang datang mengalir ke tempat kami telah mencegah kami untuk melanjutkan perjalanan sesuai rencana pada hari itu. Kami berdoa dengan mereka sampai jam 20.00 malam. Kemungkinan ada sekitar 3.000 orang yang hadir di tempat kami. Kami memanfaatkan kesempatan tersebut semampu kami untuk mensharingkan tentang Yesus, dan kami memutuskan untuk tetap tinggal di kota itu.
Dalam waktu singkat, banyak orang yang menyatakan keinginan mereka untuk mengikut Yesus dan rindu untuk dibaptis. Lalu kami mulai mengatur mereka untuk membuka gereja-gereja rumah. Gerakan ini sungguh luar biasa dan saya perkirakan mereka yang menerima Kristus itu adalah 10% dari total populasi di wilayah tersebut!
Saya kadang-kadang memikirkan apa yang akan terjadi jika saya mengabaikan suara Yesus yang mendorong saya untuk mendoakan gadis yang kerasukan roh-roh jahat di jalan beberapa hari yang lalu.
Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-399 * 3 APRIL 2002 *
Dipublikasikan di: http://misi.sabda.org/revival-di-himalaya