Yona Kanamuzeyi
Pembantaian di Rwanda pada tahun 1994 menandai salah satu periode kekerasan konflik berkepanjangan antara etnis mayoritas Hutu dan etnis minoritas Tutsi di Afrika Tengah. Rata-rata, hampir delapan ribu orang dibunuh setiap hari selama seratus hari.
Yona Kanamuzeyi dilahirkan di sebuah keluarga campuran Hutu dan Tutsi, dan ia dibesarkan dalam iman kristiani. Ia menjadi seorang pendeta di kabupaten Nyamata, Rwanda, dan bertanggung jawab mengepalai 24 gereja dengan total enam ribu jemaat.