Benalu Hidup Baru

Nama Samaran: 
Lavi Mil
Umur: 
30
Jenis Kelamin: 
Pria
Kota: 
Bekasi
Pokok doa: 

Papa dan mama dikaruniakan 6 laki-laki, dan saya anak ke-2 dari 6 bersaudara. Papa bekerja sebagai PNS dan mama wirausaha sebagai kreditor, jualan pakaian, jualan es, dan apapun agar dapat menjadi uang. Demi mempertahankan kami berenam, abangku yang pertama selesai meraih gelar S1, sementara saya selesai dengan gelar S2 yang notabene biaya kuliah (Rp. 250.000.000) 5 tahun bekerja untuk memperjuangkan gelar S2 yang saya raih tahun di 2005, dengan tujuan agar saya dapat menjadi orang yang mampu mengangkat moral, mandiri, dan harga diri keluargaku, papa, mama, abang, dan 4 adikku.

Manusia tidak luput dari rasa iri, cemburu, dan dosa yang melekat dalam tubuh. Di saat aku gagal dalam memperjuangkan gelar di dunia kerjaku, semakin aku berkaca, rentetan masalah itu tidak pernah berujung hingga saat ini. Abangku yang pertama gagal menjadi panutan bagi kami -- 2 anak dan istri terpisah oleh karena ego, hasrat, ketidakcocokkan masing pribadi, dan tuntutan pribadi masing-masing (aku sangat merindukan kedua keponakanku yang entah dibawa kakak iparku kemana). Menurut pandanganku hidup abangku hancur dalam menata keluarga, ditambah kegagalan menjadi CPNS.

Adikku yang pertama, selalu meremehkan saran yang saya berikan agar mau kuliah dengan baik, tetapi dana tak bisa kuberikan kepadanya oleh karena aku tidak mampu mencari pekerjaan yang bergaji lebih baik dan sekalipun dia gagal dan berjualan di pinggir jalan (setelah kami sekeluarga memperjuangkan lahan di depan rumah kami), aku sangat berharap suatu saat nanti dia bisa menyelesaikan kuliahnya dan bisa sukses dihadapan masyarakat juga Bapa di surga.

Adikku yang nomor dua bekerja sebagai tenaga harian lepas di sebuah kabupaten, yang kutahu keluarga dari papa beberapa memiliki jabatan yang cukup andal jika memang berinisiatif mendukung dia. Adikku yang ketiga, belum mampu menyelesaikan kuliahnya hingga saat ini yang sudah genap 7 tahun, sementara aku berharap mendapat pekerjaan dari adikku yang terakhir setelah dia menyelesaikan kuliah di tahun 2009. Adikku yang keempat setelah menyelesaikan kuliahnya, bekerja sebagai operator di Bank Swasta, berinisiatif membantuku mendapat pekerjaan lebih baik. Semoga saja ini menjadi rencana Tuhan. Hati ini selalu memohon agar mendapat pekerjaan dan kami boleh menjadi keluarga yang pantas dan layak dipandang.

Aku mendapat informasi dari beberapa pihak bahwa keluargaku di guna-guna/santet secara serentak oleh karena ketidakinginan melihat kami menjadi sukses, oleh karena mamaku yang di cap bekerja sebagai rentenir atau aku yang tidak luput dari dosa masa lalu seperti perzina, berbohong, menikah dengan wanita pilihanku, dan entah aku tak mengerti mengapa semudah itu dia meninggalkanku tanpa menyadari dosa-dosa yang telah kuperbuat.

Beberapa pihak keluargaku menyatakan bahwa kami juga mendapat kutuk/dosa tujuh turunan. Ooh betapa berat dan tidak mengertinya dosa apa yang telah diperbuat dan bagaimana Bapa di Surga mau mengasihani keluargaku dan aku pribadi. Aku berharap keluargaku mampu keluar dari cobaan ini, dan aku mendapat pekerjaan, dan kami sekeluarga menjadi pandangan yang harum dihadapan masyarakat, terutama Bapa di surga. Atas nama keluarga dan pribadi, terima kasih telah membaca komplesitas permasalahan di keluarga, dan terimakasih keinginan yang tulus dari hati yang paling dalam untuk bersedia mendoakan keluargaku. Kiranya Bapa Di Surga membalas kepada Anda dengan berkat kelimpahan.

Salam sejahtra, Tuhan Yesus Memberkati. Amin.

Tinggalkan Komentar