Lebih Banyak Kasih Bagi-Mu

Selama bertahun-tahun, Pendeta Kim dan 27 orang yang digembalakannya di Korea hidup dalam lorong-lorong bawah tanah yang digali dengan tangan mereka sendiri. Ketika orang Komunis sedang membangun jalan, mereka menemukan orang-orang Kristen yang hidup di bawah tanah tersebut.

Para petugas membawa mereka keluar di hadapan 30.000 orang di desa Gok San untuk disidang di hadapan publik dan dieksekusi. Para petugas tersebut berkata, "Sangkallah Kristus, atau kalian akan mati." Tetapi orang-orang Kristen tersebut menolak perintah itu.

Pada saat itu, kepala pasukan petugas Komunis telah memerintahkan agar empat anak-anak dari orang percaya tersebut disiapkan untuk digantung. Dengan tali-tali diikat di sekeliling leher-leher mereka yang kecil, para petugas sekali lagi memerintahkan para orang tua itu untuk menyangkal Kristus.

Tidak seorang pun dari para orang percaya mau menyangkal iman mereka. Mereka mengatakan kepada anak-anak mereka, "Sebentar lagi kami akan melihat kalian di surga." Anak-anak itu meninggal tanpa suara.

Kepala pasukan petugas itu kemudian memanggil agar mesin penggiling jalanan. Ia memaksa para orang Kristen untuk berbaring di tanah. Sementara mesinnya berputar, mereka kembali diberikan satu kesempatan terakhir untuk menyangkal iman mereka kepada Kristus. Sekali lagi mereka menolak.

Sementara mesin penggiling mulai beringsut maju, para orang Kristen mulai menyanyikan sebuah lagu yang telah sering mereka nyanyikan bersama-sama. Sementara tulang-tulang dan tubuh-tubuh mereka diremukkan di bawah tekanan dari mesin penggiling raksasa, bibir mereka terus mengucapkan kata-kata.

Eksekusi ini dilaporkan di koran-koran Korea Utara sebagai aksi menekan takhayul.

Sepanjang sejarah, para "penggila Yesus" (Jesus Freak) telah bernyanyi dalam masa-masa terakhir mereka di bumi. Diiringi rasa takjub dari para penyiksa mereka, dengan penuh sukacita mereka mengangkat suara mereka dalam pujian kepada Allah.

"Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memerhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:17-18)

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Jesus Freaks
Penulis : Toby McKeehan dan Mark Heimermann
Penerbit : Cipta Olah Pustaka
Halaman : 130 -- 131
Kategori: 

Tinggalkan Komentar