Seperti di Film

Gambar: KISAH_seperti_di_film

Aku baru berumur enam tahun ketika orang tuaku bercerai. Ayahku pindah ke kota, sementara ibuku, kedua adik perempuanku, dan aku tetap tinggal di rumah kami di Hilton, New York. Dua minggu sekali, pada akhir pekan, kami mengemasi beberapa pakaian dan pergi ke apartemen ayah.

Di sekolah, aku mengikuti kelas khusus bagi anak-anak yang orang tuanya telah bercerai. Aku belajar banyak di sana, terutama kita harus memercayai bahwa Allah membuat segala sesuatunya baik. Dulu aku sering berkhayal orang tua kami akan saling memaafkan dan rujuk kembali seperti dalam film-film. Namun setelah beberapa lama, aku menyadari bahwa hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi dan aku pun berhenti berkhayal.

Selama dua tahun, aku dan adik-adikku pulang pergi antara rumah ibu dan rumah ayah. Kemudian ayahku pindah ke sebuah apartemen yang lebih dekat dengan rumah ibuku. Tidak ada anak-anak di sekitar tempat itu, jadi kami hanya sendirian. Aku mulai takut pergi ke tempat tinggal ayahku. Aku tahu ia menyayangiku, tetapi di sana tidak menyenangkan.

Kita harus memercayai bahwa Allah membuat segala sesuatunya baik.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Satu setengah tahun kemudian, ayahku pindah ke apartemen lain yang jarak tempuhnya hanya lima menit dari rumah ibuku. Aku menyukai apartemen itu dan sangat berharap bisa pergi ke sana dengan ayahku. Semuanya berjalan dengan baik, kecuali satu hal -- orang tuaku pergi ke gereja yang berbeda. Karena kami lebih dekat jika pergi ke gereja ibu, kami mulai memohon pada ayah agar mengantar kami ke sana. Kadang-kadang ayah memang melakukannya, tetapi ia lebih memilih pergi ke gerejanya.

Suatu hari, aku dan adik-adikku sedang berada di apartemen ayahku, dan kami menyewa film "The Parent Trap". Film itu bercerita tentang saudara perempuan kembar yang orang tuanya bercerai, dan si kembar berusaha membujuk orang tua mereka kembali bersama lagi. Di akhir cerita, orang tua mereka bersatu kembali dan semuanya bahagia. Filmnya selesai dan ayahku mulai menangis. Saat aku bertanya mengapa ia menangis, ayah.

Download Audio

Kategori: 

Tinggalkan Komentar