Misi

Doa Dan Gereja Teraniaya

Oleh: Johan Companjen

Doa dan Gereja Teraniaya -- keduanya berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Ha bercerita kepadaku di Vietnam, beberapa saat sebelum dia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari enam tahun: "Banyaknya permasalahan telah mengajar kami untuk berdoa. Kami memiliki solusi sederhana saat menghadapi banyak masalah; berdoa lebih banyak lagi!" Read more... about Doa Dan Gereja Teraniaya

Kategori: 

Timothy Dan Maura

Pada tahun 304 Masehi, tahun sebelum Dioklesia mundur sebagai penguasa Roma, penganiayaan terhadap orang Kristen mencapai tingkat yang benar-benar biadab. Timothy, seorang diaken gereja di provinsi Mauritania -- bagian dari wilayah kekuasaan Roma, adalah seseorang yang bertanggung jawab menjaga keberadaan kitab-kitab Injil dalam gerejanya. Read more... about Timothy Dan Maura

Kategori: 

Kebangkitan Gereja-Gereja Di Singapura

Lebih dari 180 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 29 Januari 1819, Raffles mendaratkan kakinya di sebuah pulau kecil yang isinya hanya sebuah desa nelayan kecil. Pulau nelayan itu bernama Singapura, dinamai oleh Sri Nilam Utama seorang raja Sriwijaya yang menurut legenda pernah dikagetkan oleh seekor singa di pulau tersebut. Empat bulan setelah penjejakannya yang pertama, Raffles menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah guna mempelajari bahasa Ona serta kekristenan. Dia juga memberikan dukungan dan dana kepada misionaris pertama dari London Missionary Society, Rev. Samuel Milton untuk memulai sebuah gereja. Raffles percaya, kekristenan dapat membawa perbaikan sosial. Read more... about Kebangkitan Gereja-Gereja Di Singapura

Kategori: 

Dalam Sepatu Penginjilan Dalam Sepatu Penginjilan

Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni 2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga saudara dari Singapura. Read more... about Dalam Sepatu Penginjilan Dalam Sepatu Penginjilan

Kategori: 

Kota Tashkent: Nothing To Lose

Pada minggu pagi, lantai semen ditutup dan kursi-kursi kayu dibungkus di gereja Tashkent, Uzbekistan. Para pemimpin gereja di sana menemukan suatu cara kreatif untuk membangun sebuah gereja -- sederhananya memasang atap-atap menyeberang di antara dua rumah yang bersebelahan, mengubah tanah kosong yang merupakan jarak antara kedua rumah tersebut menjadi gereja yang teduh. Jemaat gereja tersebut telah berkembang mencapai 150 jiwa, dan membuka cabang lain yang jemaatnya mencapai 120 jiwa. Proyek misi mereka adalah membuka gereja baru lagi di salah satu kota tetangga yang sangat anti kekristenan. Sudah ada sekitar 30 jiwa yang menghadiri persekutuan di gereja baru itu. Read more... about Kota Tashkent: Nothing To Lose

Kategori: 

Pages

Tinggalkan Komentar