Keajaiban Jasmaniah

Penyertaan Tuhan Yesus Kristus bagi yang Masih Bimbang

Tanggal 10 November 2007 kira-kira pukul 16.00 WIB, saya memerbaiki genteng rumah yang bocor. Tapi karena saya kurang hati-hati, saya terpeleset dan meluncur ke bawah dengan posisi duduk mundur, terus ke kanopi, dan jatuh ke jalan (paving block) dengan posisi terduduk dan kemudian terhempas ke belakang (punggung menghempas ke jalan). Setelah itu saya tidak bisa bangun -- duduk, apalagi berdiri. Read more... about Penyertaan Tuhan Yesus Kristus bagi yang Masih Bimbang

Seorang Wanita Kristen Yang Memberikan Sebagian Livernya Untuk Saudara Seimannya

Jeanette Barber, yang telah dengan setia membantu nenek kami yang sakit, memberitahuku tentang teman anak perempuannya di gereja, Teresa Israel, yang memberikan sebagian livernya untuk didonorkan kepada seorang teman. Aku bilang, "Jeanette, cerita soal itu, dong!" Yang mengejutkan, beberapa hari kemudian Jeanette mengisahkan peristiwa 4 Agustus 2002 itu kepada jurnalis harian Asheville Citizen-Times, Susan Reinhardt. Read more... about Seorang Wanita Kristen Yang Memberikan Sebagian Livernya Untuk Saudara Seimannya

Doa Masa Kanak-Kanak Saya yang Dijawab

Saya yakin Tuhan mendengar setiap doa permohonan anak-anak. Saya juga yakin Dia menjawab doa anak-anak. Ini terbukti dari pengalaman luar biasa yang terjadi pada masa kanak-kanak saya.

Daisy berumur sembilan tahun. Saya empat tahun. Tetapi kejadian ini benar terjadi. Seingat saya, kakak perempuan saya yang tertua tidak dapat menggerakkan tangan atau kakinya, dan hal itu menakutkan saya. Read more... about Doa Masa Kanak-Kanak Saya yang Dijawab

Karunia Tuhan

Setelah tiga tahun menikah, kami dikaruniai berkat karena saya mengandung anak kami yang pertama. Kami bersyukur karena dari bulan ke bulan kehamilan ini berjalan lancar. Akan tetapi menginjak bulan kedelapan, tiba-tiba tekanan darahku naik dan aku harus diopname. Read more... about Karunia Tuhan

Saya Terselamatkan Walaupun Lahir Tanpa Bola Mata

Jhon Natanael lahir tanpa bola mata. Saat ia di dalam kandungan, ibunya putus asa dengan keberadaan ayahnya, lalu mencoba melakukan tindakan bunuh diri. Ini berimbas di masa kecilnya. Ia melewati semuanya dengan luka yang teramat dalam. Kesepian menjadi nyanyian pilu yang disimpannya sendiri. Bertahun-tahun, ia mengalami frustrasi dan terus bertanya. Mengapa ia dilahirkan buta? Namun, semua kesesakan itu dihempasnya di kaki salib Yesus. Kini, Jhon bisa berkata, "Hidup saya amat berarti." Read more... about Saya Terselamatkan Walaupun Lahir Tanpa Bola Mata

Bisu Tuli Tak Menyurutkan Niatku Menjadi Perancang Busana

Saat masih kanak-kanak, Catherine Jahja (28) pernah bertanya pada ibunya, "Kenapa saya berbeda?" Ia memang bisu dan tuli. Namun, berkat pendampingan orang tuanya, ia berhasil menjadi perancang busana. Perjalanan hidupnya penuh liku.

Lahir Tunarungu

Catherine Jahja, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Budiyanto Jahja dan Henny Theresia, lahir pada tanggal 11 Juni 1977 di RS St. Carolus Jakarta. Secara fisik, ia normal. Hanya saat itu, ia harus digips karena bahu kanannya patah. Ini disebabkan saat proses kelahirannya, kaki Henny sempat kram. Read more... about Bisu Tuli Tak Menyurutkan Niatku Menjadi Perancang Busana

Penantian Selama Tiga Belas Tahun Terjawab Sudah

Perjalanan hidup pasangan suami istri, Pdm. Ungke Godfried Dirk dan Ester Widyawati sangat unik. Mereka sama-sama mempunyai masa lalu yang kelam. Ester, anak pendeta yang getol belajar bela diri dan tari ular. Sementara Ungke, dari kecil sudah belajar karate, judo, dan silat di Perguruan Kayutsi, serta mempelajari kekebalan tubuh dan doyan berkelahi. Karena kemampuan bela dirinya, Ungke pernah menjadi pelatih di lingkungan Akabri dan Polri Yogyakarta. "Meskipun kami berdua dari keluarga Kristen, kami sama-sama punya masa lalu yang kelam. Namun, Tuhan begitu sabar terhadap kami, Ia terus menuntun kami mengenal-Nya," kata Ester yang dulu kerap mempertontonkan kebolehannya menari ular di kampus ataupun acara di kampung. Read more... about Penantian Selama Tiga Belas Tahun Terjawab Sudah

Korban Aborsi Itu Kini Punya Masa Depan

Dua jari tangan kanan dan tiga jari tangan kirinya tumbuh tak sempurna, tanpa ruas pertama. Kakinya pun tak sempurna. Telapak kaki kanan separuh kaki normal sedangkan kaki kirinya hanya berbentuk bonggol, seperti tangan yang mengepal. "Batin saya tertekan dan saya sempat membenci Mama. Luka dalam hati saya begitu dalam. Syukur, itu tak lama. Roh Tuhan di hati saya bekerja, akhirnya saya dapat mengampuni Mama," ungkap Gloria Atmaja (42th.), wanita yang lahir cacat karena percobaan aborsi. Read more... about Korban Aborsi Itu Kini Punya Masa Depan

Pages

Tinggalkan Komentar