Tuaian Terus Menantang

"Sila kencangkan tali kedar, pesawat akan mendarat di Bandara Pocentong, Kamboja ...." Itulah pengumuman dari kru pesawat Malaysia Airlines yang membawa saya, Lisa dan Dony (bukan nama sebenarnya), terbang dari Cengkareng menuju Kamboja. Maksud kru tersebut supaya sabuk pengaman segera dikencangkan karena pesawat akan mendarat. Jam menunjukkan pukul 11.00 siang waktu Kamboja. "Welcome to Cambodia" terpampang jelas di pintu kedatangan bandara itu.

Read more... about Tuaian Terus Menantang

Kategori: 

Pelayan Komputer

Berikut ini adalah kesaksian oleh MS (Staf bidang komputer, salah satu organisasi misi di Indonesia).

Saya bekerja sebagai pelayan komputer sejak 2002. Yang saya maksud dengan `pelayan komputer` tentu bukan orang yang melayani komputer, melainkan orang yang melayani Tuhan dalam bidang komputer.

Read more... about Pelayan Komputer

Kategori: 

Melayani Di Antara Suku-Suku

Setelah melewati pergumulan yang sangat panjang dan doa yang tak ada putusnya, khususnya dalam menentukan suku atau tempat alokasi saya melayani. Akhirnya saya mengucap syukur karena mendapatkan tempat di tengah suku yang pernah saya kunjungi pada bulan Juli dan Agustus yang lalu. Setelah memilih wilayah suku ini sebagai tempat bekerja dan melayani untuk jangka waktu yang panjang, saya kembali pergi ke desa tersebut selama 2-3 minggu. Dengan ditemani seorang teman, saya berangkat ke wilayah suku tersebut pada 26 Oktober 2005.

Read more... about Melayani Di Antara Suku-Suku

Kategori: 

Penerang Abadi

Saya, MH, lahir di tahun kemerdekaan negeri kita. Dengan latar belakang kepercayaan leluhur ditambah tradisi Kejawen, hampir tiap malam Jumat saya "nyekar" (menabur bunga, Red.) ke kuburan. Kalau menyebut nama Patih Gajah Mada, maka saya merasa menjadi kuat dan orang lain akan menjadi takut dan segan kepada saya.

Saya menyadari bahwa saya bukanlah seorang ayah yang baik. Saya lebih banyak mengejar kesenangan pribadi daripada memikirkan keluarga. Saya biasa pamit pada istri untuk pergi tiga hari, tapi baru sebulan kemudian saya kembali ke rumah. Keluarga saya seperti saya terlantarkan. Anak-anak saya pun tidak saya perhatikan, bahkan saat salah satu anak saya hampir mati ketika ia sedang bermain, saya tidak begitu peduli. Read more... about Penerang Abadi

Legiun Gemuruh

Gubernur Romawi itu berdiri dengan keputusan tegas di hadapan empat puluh prajurit Romawi dari Legiun Gemuruh. "Aku memerintahkan kalian untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Romawi. Jika kalian tidak melakukannya, kalian akan dilucuti dari pangkat militer kalian."

Keempat puluh prajurit itu semuanya percaya dengan teguh kepada Tuhan Yesus. Mereka tahu bahwa mereka tidak boleh menyangkal-Nya atau memberikan korban bagi dewa-dewa Romawi, apa pun yang akan dilakukan Gubernur Romawi kepada mereka. Read more... about Legiun Gemuruh

Kategori: 

Menabur Kasih Menuai Berkat

Saya (HS) sering pergi ke Gunung Kawi untuk mencari "keselamatan" bagi seluruh keluarga besar kami. Sekalipun ketika kecil saya pernah mengikuti ibadah di gereja di daerah kadipaten bahkan pernah ikut memainkan sandiwara yang bernapaskan Kristen, namun saya tidak pernah memimpikan atau membayangkan untuk menjadi seorang Kristen atau pengikut Yesus. Pada 20 April 1977, saat saya sedang bekerja pada salah satu bank di Bandung, saya bertemu dengan seorang gadis, nasabah saya. Setelah berkenalan, kemudian pada tanggal 10 Oktober 1977 saya melamarnya. Karena neneknya adalah seorang Kristen yang sangat taat, maka ia menghendaki supaya kami menikah di gereja. Tanggal 26 Februari 1978, demi cinta saya kepadanya, saya rela pernikahan kami diteguhkan di gereja, kemudian ketika istri saya sedang mengandung anak kami yang pertama barulah kami menikah resmi di catatan sipil. Read more... about Menabur Kasih Menuai Berkat

Pages

Tinggalkan Komentar