Skip to main content

Tiongkok: Saudari Kwang

Submitted by admin on

Setelah menuntut jam-jam kerja keras yang panjang dan makanan yang sangat sedikit, penjaga penjara di Tiongkok meminta seseorang untuk secara sukarela membersihkan kamar mandi setiap hari. Tidak ada seorang pun dari tahanan wanita itu yang bersedia.

Akhirnya, Saudari Kwang maju dan menawarkan diri untuk melakukan pekerjaan yang menjijikkan itu. Dia melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk membagikan imannya kepada para wanita di penjara yang tadinya tidak mungkin dia temui. Selama di dalam penjara, dia telah membawa ratusan wanita kepada Kristus.

Mesir: Ahmed

Submitted by admin on

"Mengapa engkau membahayakan anak-anakmu?" tanya salah seorang polisi Mesir itu.

Ahmed telah ditangkap beberapa kali karena kesaksiannya dan karena telah membagikan buku-buku Kristen. Tapi ia melihat setiap interogasi sebagai kesempatan untuk bersaksi bagi Kristus.

Filipina: Seorang Gadis Muda

Submitted by admin on

"Gaunku," gadis muda itu berkata dengan perlahan, kata-katanya meluncur lewat bibir yang bengkak. "Tolong berikan gaunku kepadaku. Aku mau memegangnya."

Umat Kristen yang mengelilingi tempat tidur gadis itu, sedih. Karena luka-luka dalam hebat yang dideritanya, para dokter tidak dapat melakukan apa pun baginya. Beberapa minggu yang lalu, umat percaya telah membelikannya sebuah gaun putih untuk merayakan hidup barunya dan hati yang murni dalam Yesus Kristus.

Yerusalem: Tomas

Submitted by admin on

Tomas sudah mendengar secara langsung dari murid-murid lainnya yang telah melihat Tuan mereka dalam keadaan hidup. Paling tidak itulah yang dikatakan mereka. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya yang terluka oleh tombak Romawi itu, sekali-kali aku tidak percaya," kata Tomas.

Doanya yang Terakhir

Submitted by admin on

Tentara komunis telah menemukan kelompok pemahaman Alkitab yang mereka anggap ilegal. Ketika sang pendeta sedang membaca Alkitab, tiba-tiba tentara komunis mendobrak pintu sambil menteror orang yang berkumpul untuk mengadakan persekutuan itu dengan menggunakan pistol. Mereka meneriakkan ancaman dan hinaan, mereka mengancam akan membunuh semua orang Kristen. Komandan tentara komunis itu mengarahkan pistolnya ke arah sang pendeta sambil berteriak, "Serahkan kepadaku Alkitabmu."

Karena Nama-Nya

Submitted by admin on

Reona Peterson dan Evey Muggleton adalah dua orang gadis yang ingin menaati Tuhan, bahkan jika hal itu menuntut mereka menyerahkan nyawa. Reona adalah guru sekolah dari Selandia Baru dan Evey adalah bidan dari Inggris. Mereka saling mengenal di pusat penginjilan kami di Swiss. Di sana mereka bergabung dengan istri saya, Darlene, dan empat orang lainnya yang amat tertarik untuk berdoa bagi negara Albania.

Pergilah!

Submitted by admin on

Peristiwa ini terjadi 25 tahun yang lalu di salah satu negara Asia. Saya melihat ke sekeliling gedung olahraga yang panas dan yang dipadati oleh sekitar 250 mahasiswa Kristen yang cerdas serta antusias. Jika kami melakukan apa yang hendak saya sampaikan, kami semua akan segera dijebloskan ke penjara.

Beberapa kipas angin di dinding mengusir udara yang hangat dan lembab. Saya membuka Alkitab saya di Markus 16:15 dan langsung membahasnya.

Dipukuli Sampai Mati

Submitted by admin on

Di penjara Gherla, seorang Kristen bernama Grecu dipukuli sampai mati. Prosesnya berlangsung berminggu-minggu lamanya, mereka melakukannya secara perlahan-lahan. Ia pernah dipukuli telapak kakinya dengan pentungan karet lalu ditinggalkan. Beberapa menit kemudian ia dipukuli lagi, lalu setelah beberapa menit kembali dipukuli. Alat vitalnya dipukuli. Lalu dokter menyuntiknya. Ia sembuh dan diberi makanan yang sangat baik untuk memulihkan tenaganya, lalu dipukuli lagi hingga akhirnya ia mati akibat pemukulan yang dilakukan berulang-ulang dan perlahan itu.

Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

Submitted by admin on

"Saat kalian menangkap para kafir itu, pukuli mereka! Allah akan senang," Zahid memberi mereka semangat. Kerumunan yang terdiri dari pria-pria muda, kaum muda dari rumah ibadahnya, mengayunkan tongkat dan pipa besi dan bersorak dalam kesepakatan. Ia merasa dalam keadaan baik-baik saja sebagai seorang petinggi agama yang masih muda. Dan ia merasa orang tuanya akan bangga. Dalam beberapa menit, ia dan teman-temannya menyisiri jalan-jalan desa dan mencari orang-orang Kristen untuk dijebak.

Menapaki Tanah-tanah Terabaikan

Submitted by admin on

Manusia sering merasa gagal saat hidup tidak sesuai harapannya. Itu pula yang pernah dialami Abimelek "Aby" Letedara (47). Ia pernah mencoba bunuh diri. Namun perjumpaannya dengan Yesus Kristus, Sang Guru Kehidupan, menjadikan semuanya berubah. Hidup menjadi teramat berarti baginya. Kini Aby adalah salah satu pembawa kabar baik di suku terabaikan di tanah Papua.

Keluarga "Broken Home"