Dari Ateis Sejati, Jadi Pengikut Kristus

Tahun 1967, tanggal 17 Februari, umurnya 38 tahun.

Hukuman 18 tahun telah mengunci seluruh hidupnya di balik terali besi, penjara khusus wanita di Tangerang. Segala kehormatan yang ia sandang sebagai pejuang wanita pada masa perang kemerdekaan (clash I -- agresi militer Belanda, Red. -- tahun 1946 -- 1947 dan clash II tahun 1949), wartawan internasional, penulis muda berbakat, penerjemah resmi negara, dan aktif di organisasi GWDS (Gabungan Wanita Demokratik Sedunia) pada zaman pemerintahan Orde Lama, telah sirna, diganti dengan tuduhan anggota Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) dan pembela Soekarno. Kakinya yang sangat lincah melompat dari negara satu ke negara lain di Eropa untuk tugas negara, sekarang meringkuk di dalam sel. Tidurnya hanya beralas tikar. Bukan hanya tubuhnya yang dipenjarakan dan mengalami berbagai penganiayaan mental dan fisik yang mengerikan, tetapi juga seluruh potensi dan masa depannya mati. Read more... about Dari Ateis Sejati, Jadi Pengikut Kristus

Kategori: 

Kisah Pertobatan dan Pembebasanku dari Rasa Sakit Hati dan Kebiasaan Berdosa

Terpeliharanya hidup tidak bergantung pada seberapa kaya atau cukupnya hidup seseorang. Demikianlah yang terjadi dalam hidupku. Orang tuaku bekerja sebagai wiraswasta, dan hidup kami berkecukupan secara materi. Akan tetapi, keluargaku tidak bahagia karena perhatian dan kasih sayang di antara anggota keluargaku sangat kurang. Read more... about Kisah Pertobatan dan Pembebasanku dari Rasa Sakit Hati dan Kebiasaan Berdosa

Kategori: 

Pertolongan Tuhan Tepat Pada Waktu-Nya

Ditulis oleh: Bonivasius Wenda*

Perkenalkan, nama saya Bonivasius Wenda, dari Wamena, Papua. Pada bulan Februari 1997, saya tamat SMU Negeri 1 Wamena. Setahun kemudian, yaitu pada tahun 1998, saya menikah di usia 18 tahun dan kami menetap di kampung. Tuhan menganugerahkan kami seorang anak laki-laki yang kami beri nama Eduardo Wenda. Akan tetapi, setelah Eduardo berusia sebulan, Tuhan mengambilnya dari kami. Ketika pernikahan kami memasuki usia yang kedua, tepatnya pada tahun 1999, Tuhan menganugerahkan lagi seorang anak yang kedua berjenis kelamin perempuan, dan kami beri nama Natalia Regina Wenda. Natalia terus bertumbuh hingga memasuki usia untuk masuk Sekolah Dasar. Saya sangat menginginkan bahwa istri saya dapat memberi saya seorang anak lagi, tetapi istri saya tidak ada tanda-tanda kehamilan. Hingga akhirnya, pada tahun 2004, saya memutuskan keluar dari Wamena dan pergi ke Timika untuk mencari pekerjaan. Di Timika, saya diterima bekerja pada sebuah perusahaan swasta ternama. Dua tahun kemudian, saya mendatangkan istri dan anak saya ke Timika, dan kami menetap di Timika. Read more... about Pertolongan Tuhan Tepat Pada Waktu-Nya

Pages

Tinggalkan Komentar