Kesaksian dari Buku

Tuhan Telah Mengubahkan Hidupku

Tidak ada kata "terlambat" untuk Tuhan. Awalnya, saat saya masih sekolah, saya benar-benar merasakan bahwa hidup itu indah karena banyak teman sering bepergian bersama saya. Kami selalu menikmati waktu bersama dengan canda tawa dan kegiatan-kegiatan yang mungkin memang menghabiskan sebagian waktu saya. Saat masih SMU dan kuliah, saya sering berkumpul dengan teman-teman hingga larut malam. Saya suka bermain musik dengan teman-teman waktu itu. Meski baru belajar, saya merasa hal itu cukup berguna bagi saya. Read more... about Tuhan Telah Mengubahkan Hidupku

Aku Dipulihkan

Hari itu, tanggal 3 Juli 1996, di rumah saya di Taman Meruya. Sama seperti pagi-pagi lainnya, Evelyn, istri saya, seharusnya sudah pergi mengantar anak-anak ke sekolah dan saya bersiap-siap berangkat ke kantor. Namun, pagi itu dia dan anak-anak pergi ke salon. "Mau potong rambut," katanya. Hanya pembantu kami yang tinggal di rumah dengan pekerjaan rutinnya. Read more... about Aku Dipulihkan

Keberanian di Vietnam

Setelah penyatuan Vietnam pada tahun 1976 di bawah pemerintahan komunis, orang-orang Kristen sering kali dipandang sebagai agen-agen imperialisme Barat dan mereka secara brutal diserang dan diperlakukan semena-mena.

Seperti di Cina, saat ini Vietnam juga meniru "Kapitalisme Komunis" sebagai usaha mendapatkan keuntungan dari perdagangan dunia. Pemerintah juga memodifikasi peraturan publik tentang agama supaya dunia luar melihat adanya perubahan dan keterbukaan sehingga pemerintah Vietnam dapat menjual hasil produksi mereka dan melakukan perdagangan. Read more... about Keberanian di Vietnam

Kategori: 

Tuhan Tempat Perlindungan Dan Kubu Pertahananku

Saya menerima Yesus pada tahun 2007 ketika didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 4, yang telah menyebar hingga ke paru-paru. Saya mengundang Yesus sebagai Juru Selamat saya karena saya benar-benar membutuhkan pertolongan-Nya. Sejak itu, saya menasihati teman-teman saya yang belum percaya agar tidak seperti saya, yang berpaling kepada Yesus hanya saat membutuhkan pertolongan. Jika kita memiliki Yesus di dalam hidup kita, kita akan lebih siap menghadapi semua badai kehidupan. Akan tetapi, Allah itu baik. Dia menerima kita sebagaimana adanya kita. Read more... about Tuhan Tempat Perlindungan Dan Kubu Pertahananku

Tiada Yang Mustahil Bagi Allah

Saya memiliki penyakit ginjal yang sangat kronis, yang sudah saya alami selama 25 tahun sejak tahun 1971. Selama itu, saya sudah banyak berobat dari satu dokter spesialis ke dokter spesialis lain untuk proses penyembuhan. Dokter menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk pemulihan adalah dengan operasi. Pada tahun 1974, tepatnya tanggal 19 Desember 1974, saya menjalani operasi ginjal yang pertama. Itu merupakan penderitaan yang luar biasa, sampai-sampai saya berharap Tuhan memanggil saya saja. Namun, Tuhan belum menghendaki hal itu. Read more... about Tiada Yang Mustahil Bagi Allah

Manusia Kerbau

Tiga bulan sebelum Bounchan dibebaskan di Laos, salah seorang rekan sepelayanannya dalam Kristus ditahan di Vietnam. Ly A Pao, 64 tahun, adalah seorang suku Hmong yang telah berkali-kali dipenjarakan karena pelayanan penginjilannya. Pao melakukan perjalanan ke beberapa dataran tinggi untuk membagikan buku-buku Kristen, CD pengajaran, dan Alkitab. Tujuh tahun yang lalu, ketika dia di penjara selama dua tahun, polisi memaksanya untuk merangkak melalui empat kubangan air kerbau. Setelah itu, Pao dikenal dengan nama pendeknya yang memalukan -- Manusia Kerbau. Read more... about Manusia Kerbau

Kategori: 

Penolongku Yang Sungguh

Awalnya, tidak ada sakit yang saya rasakan, hanya kebiasaan bersendawa. Dokter pun hanya memberikan resep obat maag biasa dan segera sembuh. Namun, sebulan berikutnya muncul lagi, begitu seterusnya. Diagnosis dokter mengatakan bahwa lambung saya terlalu banyak menghasilkan gas, dikatakan hal itu bukan suatu masalah dan tidak membahayakan. Read more... about Penolongku Yang Sungguh

Dia Setia

Melalui masa-masa pencobaan, saya belajar mendengar dari-Nya dengan lebih jelas dan akurat.

Waktu itu bulan April 2011. Setelah lebih dari 3 bulan, saya kehilangan pekerjaan. Masa itu benar-benar menjadi masa penuh tantangan. Para anggota kelompok sel, teman-teman, dan para pendeta menguatkan saya untuk selalu "bergantung" dan memercayai Tuhan untuk mendapatkan "jalan keluar". Namun, ketika saya mulai memikirkan tentang dari mana datangnya pemeliharaan itu setelah semua sumber daya kami habis digunakan, saat itu juga, semua "usaha manusia" mulai muncul. Setiap kali ada kesempatan wawancara (untuk pekerjaan baru), saya mengambilnya. Saya melakukan semua usaha dan menyelidiki setiap jalur untuk memastikan saya mendapatkan pekerjaan dengan gaji cukup untuk membantu keluarga saya. Read more... about Dia Setia

Kategori: 

Pages

Tinggalkan Komentar