Kesaksian dari Buku

Yerusalem: Tomas

Tomas sudah mendengar secara langsung dari murid-murid lainnya yang telah melihat Tuan mereka dalam keadaan hidup. Paling tidak itulah yang dikatakan mereka. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya yang terluka oleh tombak Romawi itu, sekali-kali aku tidak percaya," kata Tomas.

Read more... about Yerusalem: Tomas

Kategori: 

Bisu Tuli Tak Menyurutkan Niatku Menjadi Perancang Busana

Saat masih kanak-kanak, Catherine Jahja (28) pernah bertanya pada ibunya, "Kenapa saya berbeda?" Ia memang bisu dan tuli. Namun, berkat pendampingan orang tuanya, ia berhasil menjadi perancang busana. Perjalanan hidupnya penuh liku.

Lahir Tunarungu

Catherine Jahja, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Budiyanto Jahja dan Henny Theresia, lahir pada tanggal 11 Juni 1977 di RS St. Carolus Jakarta. Secara fisik, ia normal. Hanya saat itu, ia harus digips karena bahu kanannya patah. Ini disebabkan saat proses kelahirannya, kaki Henny sempat kram. Read more... about Bisu Tuli Tak Menyurutkan Niatku Menjadi Perancang Busana

Doanya yang Terakhir

Tentara komunis telah menemukan kelompok pemahaman Alkitab yang mereka anggap ilegal. Ketika sang pendeta sedang membaca Alkitab, tiba-tiba tentara komunis mendobrak pintu sambil menteror orang yang berkumpul untuk mengadakan persekutuan itu dengan menggunakan pistol. Mereka meneriakkan ancaman dan hinaan, mereka mengancam akan membunuh semua orang Kristen. Komandan tentara komunis itu mengarahkan pistolnya ke arah sang pendeta sambil berteriak, "Serahkan kepadaku Alkitabmu." Read more... about Doanya yang Terakhir

Kategori: 

Penantian Selama Tiga Belas Tahun Terjawab Sudah

Perjalanan hidup pasangan suami istri, Pdm. Ungke Godfried Dirk dan Ester Widyawati sangat unik. Mereka sama-sama mempunyai masa lalu yang kelam. Ester, anak pendeta yang getol belajar bela diri dan tari ular. Sementara Ungke, dari kecil sudah belajar karate, judo, dan silat di Perguruan Kayutsi, serta mempelajari kekebalan tubuh dan doyan berkelahi. Karena kemampuan bela dirinya, Ungke pernah menjadi pelatih di lingkungan Akabri dan Polri Yogyakarta. "Meskipun kami berdua dari keluarga Kristen, kami sama-sama punya masa lalu yang kelam. Namun, Tuhan begitu sabar terhadap kami, Ia terus menuntun kami mengenal-Nya," kata Ester yang dulu kerap mempertontonkan kebolehannya menari ular di kampus ataupun acara di kampung. Read more... about Penantian Selama Tiga Belas Tahun Terjawab Sudah

Karena Nama-Nya

Reona Peterson dan Evey Muggleton adalah dua orang gadis yang ingin menaati Tuhan, bahkan jika hal itu menuntut mereka menyerahkan nyawa. Reona adalah guru sekolah dari Selandia Baru dan Evey adalah bidan dari Inggris. Mereka saling mengenal di pusat penginjilan kami di Swiss. Di sana mereka bergabung dengan istri saya, Darlene, dan empat orang lainnya yang amat tertarik untuk berdoa bagi negara Albania. Read more... about Karena Nama-Nya

Kategori: 

Pergilah!

Peristiwa ini terjadi 25 tahun yang lalu di salah satu negara Asia. Saya melihat ke sekeliling gedung olahraga yang panas dan yang dipadati oleh sekitar 250 mahasiswa Kristen yang cerdas serta antusias. Jika kami melakukan apa yang hendak saya sampaikan, kami semua akan segera dijebloskan ke penjara.

Beberapa kipas angin di dinding mengusir udara yang hangat dan lembab. Saya membuka Alkitab saya di Markus 16:15 dan langsung membahasnya. Read more... about Pergilah!

Kategori: 

Dipukuli Sampai Mati

Di penjara Gherla, seorang Kristen bernama Grecu dipukuli sampai mati. Prosesnya berlangsung berminggu-minggu lamanya, mereka melakukannya secara perlahan-lahan. Ia pernah dipukuli telapak kakinya dengan pentungan karet lalu ditinggalkan. Beberapa menit kemudian ia dipukuli lagi, lalu setelah beberapa menit kembali dipukuli. Alat vitalnya dipukuli. Lalu dokter menyuntiknya. Ia sembuh dan diberi makanan yang sangat baik untuk memulihkan tenaganya, lalu dipukuli lagi hingga akhirnya ia mati akibat pemukulan yang dilakukan berulang-ulang dan perlahan itu. Read more... about Dipukuli Sampai Mati

Kategori: 

Serahkan Pada-Ku

Kelelahan otak, kelelahan saraf, depresi ... itulah yang biasa digambarkan misionaris Methodist, E. Stanley Jones tentang keadaannya yang memburuk. Dia pergi ke India dengan penuh semangat yang idealis, tetapi energinya menguap di tengah-tengah panas yang tak tertahan, permusuhan, dan kegelisahan. Dokternya menyarankan agar dia beristirahat selama setahun di Amerika, tetapi dia jatuh di atas kapal ketika berusaha berkhotbah pada pelayanan Minggu pagi di laut. Di sana, Jones mencoba beristirahat, tetapi sarafnya meletus seperti hubungan singkat sirkuit listrik. Read more... about Serahkan Pada-Ku

Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

"Saat kalian menangkap para kafir itu, pukuli mereka! Allah akan senang," Zahid memberi mereka semangat. Kerumunan yang terdiri dari pria-pria muda, kaum muda dari rumah ibadahnya, mengayunkan tongkat dan pipa besi dan bersorak dalam kesepakatan. Ia merasa dalam keadaan baik-baik saja sebagai seorang petinggi agama yang masih muda. Dan ia merasa orang tuanya akan bangga. Dalam beberapa menit, ia dan teman-temannya menyisiri jalan-jalan desa dan mencari orang-orang Kristen untuk dijebak. Read more... about Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

Kategori: 

Tidak Mustahil

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Seburuk apa pun masa lalu dapat diubah Tuhan menjadi masa depan yang gemilang. Itulah yang dirasakan Ethel Waters. Ia dilahirkan 31 Oktober 1896 oleh seorang ibu yang berusia dua belas tahun. Ibu ini diperkosa dengan sangat kejam di Philadelphia yang menjadikannya tidak menginginkan keberadaan Ethel. Read more... about Tidak Mustahil

Kategori: 

Menapaki Tanah-tanah Terabaikan

Manusia sering merasa gagal saat hidup tidak sesuai harapannya. Itu pula yang pernah dialami Abimelek "Aby" Letedara (47). Ia pernah mencoba bunuh diri. Namun perjumpaannya dengan Yesus Kristus, Sang Guru Kehidupan, menjadikan semuanya berubah. Hidup menjadi teramat berarti baginya. Kini Aby adalah salah satu pembawa kabar baik di suku terabaikan di tanah Papua.

Keluarga "Broken Home" Read more... about Menapaki Tanah-tanah Terabaikan

Kategori: 

Harta hilang, Kembali Berlipat Ganda

Kalaupun rumah, mobil, dan seluruh harta yang ada saya jual, itu tidak cukup untuk membayar hutang saya pada puluhan supplier. Untunglah, mereka sangat mengerti keadaan saya pada waktu itu. Saya terharu dengan kebaikan mereka. Mereka tidak menekan saya untuk bayar hutang, tapi malah sebaliknya, mereka memberi dorongan saya untuk bangkit," kata Jemmy Suhadi, pemilik Chic's Musik, toko alat musik dan Lembaga Pendidikan Musik di JI. Pemuda 65 Rawamangun, Jakarta Timur. Read more... about Harta hilang, Kembali Berlipat Ganda

Korban Aborsi Itu Kini Punya Masa Depan

Dua jari tangan kanan dan tiga jari tangan kirinya tumbuh tak sempurna, tanpa ruas pertama. Kakinya pun tak sempurna. Telapak kaki kanan separuh kaki normal sedangkan kaki kirinya hanya berbentuk bonggol, seperti tangan yang mengepal. "Batin saya tertekan dan saya sempat membenci Mama. Luka dalam hati saya begitu dalam. Syukur, itu tak lama. Roh Tuhan di hati saya bekerja, akhirnya saya dapat mengampuni Mama," ungkap Gloria Atmaja (42th.), wanita yang lahir cacat karena percobaan aborsi. Read more... about Korban Aborsi Itu Kini Punya Masa Depan

Terus Berkarya dengan Kaki Palsu

Amputasi? Saya nggak normal lagi? Kenapa saya? Kenapa? Tidak hanya kaki saya yang hancur, hati saya juga hancur! Saya mencoba untuk mengerti kejadian itu. Namun sulit saya pahami. Saya ngambek sama Tuhan, tapi nggak lama. Saya gelisah, pikiran nggak tenang hampir sebulan nggak ke gereja. Hati saya berkata, apa pun yang terjadi, saya anak Yesus," kata Bernadus Setiawan (30 th) korban bom di Gereja Katolik Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Bom Pagi Saat Homili

Jakarta, 22 Juli 2001

Read more... about Terus Berkarya dengan Kaki Palsu

Aset Miliaran Hilang Keselamatan Kekal Aku Peroleh

Saya sangat depresi. Stroke mengantar saya bolak-balik ke rumah sakit. Biaya rumah sakit yang mencapai ratusan juta rupiah makin membuat saya tertekan. Uang yang saya cari dengan susah payah cuma disetor ke rumah sakit. Karena itu, saya merasa nggak berguna, bikin susah suami dan anak-anak. Obsesi saya menjadi pengusaha terkemuka di bidang perkebunan hancur. Tiba-tiba saya terpikir lebih baik mati. Bunuh diri! Saya mencoba berulang kali tapi gagal. Beberapa tahun kemudian saya bisa mengucap syukur karena Tuhan menjagai jiwa saya." kisah Ruth Yulianti Naftali (57 th). Ia adalah mantan pemilik Taman Rekreasi, Perikanan, Pertanian Tirto Unggul Semarang, istri Eddy Soesanto, bos Hosana Record. Read more... about Aset Miliaran Hilang Keselamatan Kekal Aku Peroleh

Tumor di Perutku Menghilang Ketika Aku Percaya Yesus

Pertengahan 1984, Bini merasakan ada yang tak beres pada perutnya, penat, seperti ada yang menekan. Namun itu tak dihiraukannya. Ia tetap bekerja seperti biasa. Bangun jam 23.00 WIB saat kebanyakan orang di desa Bejen, Kaliwungu, Semarang masih lelap tidur. Setiap hari, ia harus puas dengan tidur 4 sampai 5 jam. Tangannya dengan sigap menyiapkan masakan yang akan dijualnya ke pasar Teguhan -Boyolali atau Kaliwungu. Menu yang ia siapkan cukup beragam. Nasi soto, sambal goreng, pecel dan beberapa sayuran. Sementara, suaminya berjualan kain di Blitar. Read more... about Tumor di Perutku Menghilang Ketika Aku Percaya Yesus

Menyangkal Yesus atau Ditembak Mati?

Bunyi-bunyi tembakan terdengar di luar gereja. Padahal sore itu gereja cukup ramai. Remaja-remaja hadir untuk mengikuti katekisasi dan penatua-penatua berkumpul untuk mengikuti rapat majelis. Ketika tembakan terdengar kami sedang menunggu kedatangan pak Pendeta. Aku pun berada di antara remaja-remaja itu. Peristiwa itu terjadi tahun 1964 waktu aku berusia 15 tahun. Read more... about Menyangkal Yesus atau Ditembak Mati?

Kategori: 

Pages

Tinggalkan Komentar