Kesaksian dari Buku

Doa Dan Gereja Teraniaya

Oleh: Johan Companjen

Doa dan Gereja Teraniaya -- keduanya berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Ha bercerita kepadaku di Vietnam, beberapa saat sebelum dia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari enam tahun: "Banyaknya permasalahan telah mengajar kami untuk berdoa. Kami memiliki solusi sederhana saat menghadapi banyak masalah; berdoa lebih banyak lagi!" Read more... about Doa Dan Gereja Teraniaya

Kategori: 

Timothy Dan Maura

Pada tahun 304 Masehi, tahun sebelum Dioklesia mundur sebagai penguasa Roma, penganiayaan terhadap orang Kristen mencapai tingkat yang benar-benar biadab. Timothy, seorang diaken gereja di provinsi Mauritania -- bagian dari wilayah kekuasaan Roma, adalah seseorang yang bertanggung jawab menjaga keberadaan kitab-kitab Injil dalam gerejanya. Read more... about Timothy Dan Maura

Kategori: 

Asal Percaya Saja

Ketika saya (TS) berkonsultasi dengan seorang dokter di kota Bandung, dokter tersebut mengatakan bahwa saya harus dioperasi dan akan memakai kantung seumur hidup. Berdasarkan hasil konsultasi itu, saya mengambil keputusan dan mengatakan kepada istri, "daripada memakai kantung seumur hidup, lebih baik saya tidak dioperasi." Bulan Desember 1998, kakak saya menyarankan untuk berobat ke Jerman, kepada seorang ahli 'onkologi' (ilmu tentang tumor, Red) di kota Bottrop. Read more... about Asal Percaya Saja

Katakan Saja yang Sebenarnya!

Tuhan, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini. Katakan saja yang sebenarnya! Itulah yang saya minta, yaitu kebenaran! Saya putus asa. Saya harus tahu bahwa Yesus itu benar-benar ada. Hal pertama yang saya lihat dalam pikiran saya sebagai seorang anak laki-laki kecil, seperti biasa; api neraka. Seumur hidup, saya belajar di sekolah yang berpandangan sempit. Pertemuan pertama saya dengan Yesus Kristus ketika saya berumur sepuluh tahun -- saya masih mengingatnya sampai sekarang. Read more... about Katakan Saja yang Sebenarnya!

Kebangkitan Gereja-Gereja Di Singapura

Lebih dari 180 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 29 Januari 1819, Raffles mendaratkan kakinya di sebuah pulau kecil yang isinya hanya sebuah desa nelayan kecil. Pulau nelayan itu bernama Singapura, dinamai oleh Sri Nilam Utama seorang raja Sriwijaya yang menurut legenda pernah dikagetkan oleh seekor singa di pulau tersebut. Empat bulan setelah penjejakannya yang pertama, Raffles menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah guna mempelajari bahasa Ona serta kekristenan. Dia juga memberikan dukungan dan dana kepada misionaris pertama dari London Missionary Society, Rev. Samuel Milton untuk memulai sebuah gereja. Raffles percaya, kekristenan dapat membawa perbaikan sosial. Read more... about Kebangkitan Gereja-Gereja Di Singapura

Kategori: 

Dalam Sepatu Penginjilan Dalam Sepatu Penginjilan

Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni 2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga saudara dari Singapura. Read more... about Dalam Sepatu Penginjilan Dalam Sepatu Penginjilan

Kategori: 

Kota Tashkent: Nothing To Lose

Pada minggu pagi, lantai semen ditutup dan kursi-kursi kayu dibungkus di gereja Tashkent, Uzbekistan. Para pemimpin gereja di sana menemukan suatu cara kreatif untuk membangun sebuah gereja -- sederhananya memasang atap-atap menyeberang di antara dua rumah yang bersebelahan, mengubah tanah kosong yang merupakan jarak antara kedua rumah tersebut menjadi gereja yang teduh. Jemaat gereja tersebut telah berkembang mencapai 150 jiwa, dan membuka cabang lain yang jemaatnya mencapai 120 jiwa. Proyek misi mereka adalah membuka gereja baru lagi di salah satu kota tetangga yang sangat anti kekristenan. Sudah ada sekitar 30 jiwa yang menghadiri persekutuan di gereja baru itu. Read more... about Kota Tashkent: Nothing To Lose

Kategori: 

Jika Engkau Mengasihi Yesus, Janganlah Bernyanyi

"Ya, ini tidaklah terlalu buruk," Tom White bergumam kepada dirinya sendiri. Ia berdiri dalam ruangan yang hitam pekat dan dingin. Ia dapat merasakan angin mengalir memasuki ruangan dari sebuah lubang ventilasi di atas pintu. Saat menyelidiki selnya, ia mendapati sebuah tempat tidur dengan pegas yang telah patah, kasur yang berbau, dan sebuah kursi kayu tua yang dipaku ke lantai.

Read more... about Jika Engkau Mengasihi Yesus, Janganlah Bernyanyi

Kategori: 

Pages

Tinggalkan Komentar