Kesaksian dari Buku

Terdapat Kebebasan di Mana-Mana

Maria bertanya melalui jeruji-jeruji besi, "Varia, tidakkah kau menyesali apa yang kau lakukan?"

"Tidak," gadis Rusia ini menjawab. "Dan jika mereka mambebaskanku, aku akan melakukannya kembali dan akan mengatakan kepada mereka mengenai kasih Yesus yang besar. Jangan pikir bahwa aku menderita. Aku amat senang bahwa Tuhan amat mengasihiku dan memberikan kepadaku sukacita untuk bertahan demi nama-Nya."

Itu pertama kalinya Maria dapat mengunjungi Varia di penjara. Sahabatnya kurus, pucat, dan babak belur, tetapi matanya bersinar dengan kedamaian dari Tuhan dan sukacita surgawi. Kedua remaja Rusia ini pernah menjadi teman sekolah di sekolah komunis dan tinggal di asrama. Varia, seorang anggota dari Organisasi Pemuda Komunis, telah terus-menerus mencibir dan mengganggu Maria, seorang Kristen. Sebagai balasan, Maria berdoa bagi gadis komunis muda ini dengan perhatian khusus. Read more... about Terdapat Kebebasan di Mana-Mana

Kategori: 

Kesaksian Fatima

"Namaku adalah Fatima. Aku dilahirkan di Maroko dari latar belakang Barbar. Orang tuaku memiliki sebelas anak dan kami semua adalah Muslim. Sejak umur dua belas tahun, aku telah berpuasa dan berdoa setiap hari dengan ayahku. Keluarga kami datang untuk tinggal di Perancis pada tahun 1972. Orang tuaku sering bertengkar dan dari waktu ke waktu mereka menjadi kejam satu sama lain. Adik-adik lelakiku telah menjadi takut dan aku menjadi putus asa terhadap perubahan hidup keluargaku ini. Read more... about Kesaksian Fatima

Kategori: 

Melayani Di Antara Suku-Suku

Setelah melewati pergumulan yang sangat panjang dan doa yang tak ada putusnya, khususnya dalam menentukan suku atau tempat alokasi saya melayani. Akhirnya saya mengucap syukur karena mendapatkan tempat di tengah suku yang pernah saya kunjungi pada bulan Juli dan Agustus yang lalu. Setelah memilih wilayah suku ini sebagai tempat bekerja dan melayani untuk jangka waktu yang panjang, saya kembali pergi ke desa tersebut selama 2-3 minggu. Dengan ditemani seorang teman, saya berangkat ke wilayah suku tersebut pada 26 Oktober 2005. Read more... about Melayani Di Antara Suku-Suku

Kategori: 

MENGAJAR KOMPUTER DAN MENANAM GEREJA

Banyak orang Indonesia rindu menikmati salju dan tinggal di daerah yang dingin. Ini merupakan hak istimewa bagi kami sekeluarga. Sudah bertahun-tahun kami tinggal di Asia Tengah, sebuah negara dengan musim dingin dan salju yang luar biasa sehingga kami harus menyapu salju dari atap kami supaya atap itu tidak roboh. Salju memang enak untuk dilihat di gambar, tetapi sulit untuk dialami. Selama hampir enam bulan udara sangat dingin. Sampai dua puluh derajat celcius di bawah nol. Tanpa pemanas di rumah, kami tidak bisa bertahan, bukan hanya kamar, tempat tidur pun dipanaskan agar tidak terlalu dingin dan kami tidak jatuh sakit. Read more... about MENGAJAR KOMPUTER DAN MENANAM GEREJA

Kategori: 

Cinta Kasih Tuhan Kualami di Penjara

Oleh: P.Y. Kwan

Aku dilahirkan pada tahun 1948 di dalam keluarga yang sangat miskin. Orang tuaku terpaksa membanting tulang sejak pagi sampai malam untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Oleh karena kedua orang tuaku tidak di rumah sepanjang hari, aku sudah terbiasa ditinggal seorang diri di rumah sejak aku kecil. Aku mempergunakan kesempatan ini untuk keluyuran di luar rumah dan bergaul dengan anak-anak sebaya yang senasib denganku.

Read more... about Cinta Kasih Tuhan Kualami di Penjara

Kategori: 

Ruang Bawah Tanah

(Pada Masa Kerajaan Roma)

Pada tahun 162 Masehi, Marcus Aurelius Antonius, penguasa Kerajaan Roma saat itu, menganiaya orang-orang Kristen begitu hebatnya. Akibatnya, mereka terpaksa membangun gereja di bawah tanah sehingga terciptalah katakombe atau ruang-ruang di bawah tanah kota Roma (bahasa Italia: "Catacombe di Roma"). Keberadaan ruang-ruang itu benar-benar dijaga kerahasiaannya selama berabad-abad.

Ruang-ruang yang digali tepat di bawah kota Roma itu cukup luas dengan sejumlah kamar dan lorong-lorongnya, dan merupakan monumen kenangan mengenai masa penganiayaan di Roma. Dalam enam puluh katakombe di dekat Roma itu terdapat lorong sepanjang 900 kilometer. Pada setiap sisi lorong-lorong itu terdapat deretan berjajar memanjang yang dipergunakan sebagai tempat membaringkan jenazah orang Kristen. Read more... about Ruang Bawah Tanah

Kategori: 

Polycarp

(Sebuah Contoh Kasih dan Kesetiaan Tuhan)

"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10). Read more... about Polycarp

Kategori: 

Jalan Tuhan Terindah

Pada bulan Agustus 1973, dengan semangat yang menggebu-gebu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, aku melanjutkan studi ke Kanada. Meskipun kemudian aku telah berhasil mencapai apa yang kurindukan, tapi bukan kepuasan yang kuperoleh, melainkan kekecewaan dan kehampaan saja yang kurasakan. Aku tidak mengerti, mengapa orang seperti aku yang berhasil masuk di universitas yang terkenal dan menyandang predikat murid terbaik, tidak dapat menutupi kehampaan hidup? Aku tidak mengetahui apa yang harus kutuntut lagi dan apa yang masih kurang dalam diriku? Read more... about Jalan Tuhan Terindah

Kategori: 

Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa

Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa
Sekilas tentang pelayanan keluarga C di Asia Timur

Bel berbunyi, Pak C menutup buku, mengambil jaket tebal, memasang topinya, lalu pulang meninggalkan kampus besar dengan banyak mahasiswa asing di dalamnya. Ternyata belajar bahasa tidak gampang. Walaupun Pak C rajin dan sudah lebih dari satu tahun mempelajari bahasa setempat, di hatinya terkadang masih muncul perasaan putus asa dan merasa tidak mengalami kemajuan dalam pelajarannya, meskipun Pak C sadar bahwa itu hanyalah bisikan iblis yang ingin mematahkan semangatnya untuk melanjutkan pelayanan. Jika tidak rajin dan tekun dalam menghafal, maka akan sulit mengomunikasikan Injil kepada orang-orang setempat. Istri Pak C yang telah menunggu di flat asrama universitas untuk keluarga asing, lebih gampang mempelajari bahasa tersebut karena saat berada di Indonesia, mereka juga telah menggunakan dan memperdalam bahasa itu. Read more... about Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa

Kategori: 

Jenazah Pilot Ama Dibawa ke Wamena

Kondisinya Utuh, Pesawat Terbelah Tiga

(Pemakaman Tunggu Kedatangan Dua Putranya dari Amerika)

SENTANI -- Setelah sebelumnya gagal diangkat lantaran cuaca buruk, akhirnya jenazah pilot David Craig Clapper berhasil dievakuasi Selasa (12/8) kemarin oleh tim evakuasi yang tergabung dalam tim Sarnas dan Paskhas. Seperti diketahui, Dave -- panggilan akrab sang pilot naas itu, tewas setelah pesawat milik Associated Mission Aviation (AMA) jenis Pilatus PC-6 dengan nomor penerbangan PK-RCZ yang diterbangkannya, jatuh di Gunung Teibu, kampung Ndundu, distrik Wori, kabupaten Tolikara, Sabtu (9/8). Read more... about Jenazah Pilot Ama Dibawa ke Wamena

Kategori: 

Jenazah Dave Rencananya Dikuburkan di Sinagma

Setiap Terbang Selalu Ajak Penumpang Berdoa

JAYAPURA -- Menurut rencana, Kamis (14/8) hari ini, jenazah pilot AMA, David Craig Clapper, yang biasa dipanggil MR. Dave ini, dikuburkan di Sinagma, Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua. Sebelum dikuburkan, rencananya akan dilakukan ibadah pemakaman di Gereja Efata, Jl. SD Percobaan, Wamena, sekitar pukul 12.30 WIT. Read more... about Jenazah Dave Rencananya Dikuburkan di Sinagma

Kategori: 

Madagaskar: Ranavalona

"Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat." -- 1 Petrus 3:15

Tahun 1828, Ranavalona I, Ratu Madagaskar, membenci orang-orang Kristen di dalam kerajaannya. Ia menyerang gereja seperti yang dilakukan Kaisar Nero. Ratu mengajukan tuntutan kepada orang-orang Kristen karena meremehkan penyembahan berhala, mereka selalu berdoa, tidak bersedia bersumpah, dan menganggap hari Sabat kudus. Dia mengirim pengawalnya untuk mengumpulkan orang-orang yang dicurigai Kristen untuk diadili. Read more... about Madagaskar: Ranavalona

Kategori: 

Tidak Ragu Lagi

(Tomas -- Yerusalem, Israel -- 34 M)

Tomas mengetuk pintu ruangan atas dengan ketukan rahasia. Pintu itu langsung dibuka. Tomas melangkah masuk dan ia langsung menutupnya. Ia bergabung dengan teman-temannya yang duduk melingkar sambil bercakap-cakap bersama. Ia merasa mustahil untuk memahami satu pun isi percakapan mereka!

"Tomas! Tomas! Apa yang dikatakan Maria Magdalena memang benar. Ia sudah hidup!"

"Tomas, kami telah melihat-Nya."

Tomas melambaikan tangannya, "Ssst! Aku tidak dapat mendengar kalian secara serempak! Petrus, apakah yang telah terjadi?" Read more... about Tidak Ragu Lagi

Kategori: 

Paskah Berdarah

10 April 2004. Cuaca sore itu begitu cerah ketika R bergegas berjalan menuju gerejanya yang hanya berjarak seratus meter dari rumahnya. Ia harus berangkat lebih awal; Sabtu sore adalah jadwal Pendalaman Alkitab (PA) bagi jemaat GUP Tabernakel di sebuah desa di Sulawesi. R harus menyiapkan segala sesuatu, apalagi listrik sudah padam setengah jam sebelum mereka memulai kegiatan itu. Listrik memang sering padam di daerah itu, atau kadang-kadang terganggu setelah serangan kepada orang-orang Kristen. Orang-orang di daerah itu tidak bisa membedakan apakah suatu pemadaman disebabkan faktor teknis atau akibat gangguan yang disengaja. Read more... about Paskah Berdarah

Kategori: 

Rumania: Sabina Wurmbrand

Seorang dokter Yahudi yang masih muda tampak sedih. Pada suatu malam, Sabina Wurmbrand mencoba menghiburnya: "Allah berjanji kepada Abraham bahwa bangsa Yahudi akan memiliki masa depan yang gemilang. Mereka akan menjadi seperti pasir di pantai dan bintang di langit.

Sang dokter menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan ia berkata, "Seperti pasir di pantai, kita diinjak-injak di telapak kaki Partai Komunis. Jangan sebut-sebut Tuhan lagi di depanku."

Beberapa hari kemudian Sabina jatuh sakit. Ketika dia terbaring hampir mati di rumah sakit penjara, direktur penjara mendekatinya. Dia berkata: "Kami orang komunis memiliki rumah sakit dan obat-obatan, dan kami lebih kuat dari Tuhanmu. Di rumah sakit ini, kamu tidak boleh menyebut nama Tuhan." Sabina adalah satu-satunya orang yang berani berbicara mengenai Tuhan. Para wanita yang lain senang karena seseorang berani melawan direktur penjara. Read more... about Rumania: Sabina Wurmbrand

Pages

Tinggalkan Komentar